kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,01   -19,50   -2.08%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Sentil Netizen yang Menyerukan Tagar Stop Bayar Pajak


Rabu, 20 Juli 2022 / 12:46 WIB
Sri Mulyani Sentil Netizen yang Menyerukan Tagar Stop Bayar Pajak
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi seruan berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi seruan berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak yang sempat trending beberapa hari yang lalu di media sosial Twitter.

Dia menegaskan, mereka yang tidak mau membayar pajak berarti tidak ingin Indonesia maju. Pasalnya, pajak merupakan pungutan yang wajib diberikan pada negara oleh wajib pajak yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat umum.

"Mereka yang menyampaikan hashtag enggak bayar pajak ya berarti Anda tidak ingin tinggal di Indonesia atau tidak ingin lihat Indonesia bagus, itu saja," ujar Sri Mulyani dalam acara Perayaan Hari Pajak 2022, Selasa (19/7).

Baca Juga: Sri Mulyani: Mereka yang Suarakan #setopbayarpajak Tak Ingin Lihat Indonesia Maju

Bendahara Negara tersebut menegaskan, pajak digunakan untuk pembangunan Indonesia Indonesia agar semakin maju, seperti pembangunan jalan tol dan infrastruktur lainnya. Selain itu, pajak juga digunakan untuk menciptakan pendidikan yang baik mulai dari tingkat dasar, pesantren, hingga universitas.

Tidak hanya itu, pajak juga digunakan untuk sektor kesehatan, terutama dalam mengatasi dan membiayai pasien Covid-19. Bahkan pajak menjadi bantalan untuk meredam kenaikan harga energi selama pandemi Covid-19. Sehingga uang pajak yang berasal dari masyarakat juga akan dinikmati oleh masyarakat.

"Indonesia kan negara kita sendiri. Dan kita semua tahu pajak itu untuk ngurusin pendidikan anak-anak, mulai dari pesantren sampai kepada universitas, madrasah sampai rumah sakit, kemarin juga untuk pandemi. Pajak sebetulnya yang anda nikmati setiap hari," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Menkeu Negeri Jiran: Malaysia Tidak Berisiko Bangkrut seperti Sri Lanka

Selain itu, melalui pajak maka masyarakat juga bisa menikmati subsidi LPG, bahan bakar minyak (BBM), hingga listrik. Ia menegaskan, kenikmatan dari pajak juga bisa dirasakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti saat minum teh dan makan nasi goreng. Pasalnya untuk memanaskan air dan memasak nasi goreng maka diperlukan LPG, di mana subsidi LPG yang digunakan masyarakat termasuk manfaat dari membayar pajak, sehingga dapat dinikmati masyarakat, khususnya masyarakat miskin.

"Kalau anda tadi pagi nikmati teh atau makan nasi goreng misalnya, itu kan perlu dimasak pakai elpiji, dan kalau pakai yang tabung 3 kilogram artinya anda menikmati uang pajak untuk subsidi," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: BBM Mahal, DEN: Pengembangan Kendaraan Listrik Semakin Mendesak

Oleh karena itu, Sri Mulyani meminta kepada masyarakat untuk tidak menghiraukan seruan tersebut, sebab kemajuan Indonesia dan masa depan Indonesia ada di tangan masyarakat. Ia juga menyampaikan bahwa mencintai Indonesia memang penuh perjuangan dan kerja keras.

"Kalau mau bikin semuanya menjadi bagus ya kita yang bikin, kalau mau bikin republik ini ini rusak yang kita sendiri yang bikin. Jangan terbiasa nyalah-nyalahin orang lain. Jadi kita harus terbuka, kalau ada yang kurang, perbaiki terus, pantang menyerah. Jangan pernah lelah mencintai Indonesia, karena mencintai ini perlu banyak kerja keras," pungkas Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×