kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani sebut pembangunan infrastruktur bisa dorong pertumbuhan ekonomi


Senin, 23 September 2019 / 21:45 WIB
Sri Mulyani sebut pembangunan infrastruktur bisa dorong pertumbuhan ekonomi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis pembanguann infrastruktur dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Bahkan Kemenkeu menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terkerek lebih tinggi dari saat ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi dapat terdongkrat berkat penandatangan tiga perjanjian pembangunan jalan tol Semarang-Demak. Tol Semarang-Demak ini merupakan terusan dari tol Trans Jawa.

"Dengan tersambungnya jalan tol ini, kita berharap perekonomian akan terus meningkat dan berdenyut dengan lebih keras lagi," ujar Sri Mulyani, Senin (23/9).

Baca Juga: Seluruh fraksi sepakati RUU APBN 2020 untuk disahkan

Menurut Sri Mulyani, denyut ekonomi Indonesia perlu dijaga mengingat lingkungan global dan regional masih belum pasti. Bahkan, banyak negara yang masuk dalam zona resesi, dan negara lain mengalami perlambahan pertumbuhan ekonomi.

Itulah alasan mengapa sumber pertumbuhan ekonomi di dalam negeri harus terus dipacu. "Artinya investasi harus tinggi. Dan investasi itu hanya akan terjadi di daerah yang memiliki infrastruktur yang baik dan daya beli terjaga dan ekonominya stabil," tambahnya.

Infrastruktur di Indonesia, lanjutnya, sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. Akan tetapi, perkembangan tersebut dianggap belum cukup untuk mendorong investasi dan mendorong ekonomi tumbuh lebih pesat. Itulah sebabnya, pembangunan infrastruktur harus terus digenjot.

Sri Mulyani juga mengatakan, bila membandingkan indeks daya saing Indonesia dengan Filipina dan Vietnam, Indonesia masih jauh lebih baik.

Baca Juga: Belum taat aturan, BPK beri saran untuk pengalokasian DAK Fisik oleh Kemenkeu

"Tetapi orang akan mengatakan masih kalah dari Malaysia dan Singapura. Benchmark itu selalu meningkat. Oleh karena itu kita perlu terus mengatasi kebutuhan infrasruktur, baik jalan raya, baik itu air bersih, sanitasi, port maupun airport, dari sisi telekomunikasi dan sisi konektivitas yang lain," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×