kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Sri Mulyani Mewaspadai Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed


Jumat, 23 September 2022 / 04:30 WIB
Sri Mulyani Mewaspadai Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed
ILUSTRASI.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Keputuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve  menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kali berturut-turut pada Rabu (21/9) perlu diwaspadai. 

Apalagi The Fed juga memberi sinyal akan mengerek suku bunga setidaknya satu kenaikan lagi pada tahun ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa seluruh negara berkembang mewaspadai kebijakan yang diambil The Fed.

Kenaikan suku bunga acuan biasanya akan menyebabkan capital outflow pada negara-negara berkembang.

"Sebetulnya dinamika dari capital outflow dengan pengumuman dari mulai normalisasi, atau yang disebut kenaikan suku bunga yang kemudian menimbulkan dampak. Itu sudah mulai terjadi selama ini. Tahun 2022 ini sebetulnya capital outflow dari emerging country sudah sangat terjadi dan bahkan cukup dramatis," ujar Sri Mulyani kepada awak media di Gedung Parlemen, Kamis (22/9).

Baca Juga: Gubernur BI Sebut Perlambatan Ekonomi Global Sudah di Depan Mata

Oleh karena itu, banyak negara akan sulit mengelola utangnya. Bahkan International Monetary Fund (IMF) memperkirakan 60 negara akan menghadapi kesulitan di dalam pembiayaan utang.

Dengan kebijakan yang diambil oleh The Fed, Sri Mulyani menyarankan negara-negara berkembang memperkuat resiliensi untuk menghadapi risiko capital outflow.

"Walaupun sudah disampaikan berkali-kali, proyeksi terhadap The Fed yang akan diperkirakan suku bunganya bisa mencapai di atas 4% tahun depan sudah dimasukkan di dalam perkiraan dinamika dari capital outflow," katanya.

Baca Juga: Bunga BI Naik, Bunga Simpanan dan Bunga Kredit Justru Turun

Namun, Sri Mulyani optimistis, perekonomian Indonesia masih cukup baik dengan dibuktikan neraca perdagangan yang masih surplus dan juga cadangan devisa yang relatif stabil.

Meski begitu, dia masih akan mewaspadai kemungkinan risiko capital outflow tersebut.

"Kita tetap harus waspada terhadap kemungkinan gejolak dari capital outflow itu karena kenaikan suku bunga yang sangat hawkis," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×