Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketegangan ekonomi global dan pergolakan politik yang mengguncang banyak negara, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lega atas keberhasilan Indonesia melewati drama besar dalam pengelolaan keuangan negara.
Tidak hanya dari sisi domestik, Sri Mulyani juga mencermati dengan cermat dinamika APBN negara lain seperti Amerika Serikat hingga Eropa yang mempengaruhi kestabilan ekonomi dunia.
Sri Mulyani bercerita, dalam pengelolaan APBN di Indonesia sendiri, tren kontraksi penerimaan pajak pada semester I-2024 menjadi tantangan tersendiri.
Namun, pada semester II kinerja penerimaan pajak mulai menunjukkan perbaikan. Sayangnya, kondisi tersebut juga harus berhadapan dengan konflik politik di negara lain.
Baca Juga: Sri Mulyani Sumringah, Defisit APBN 2024 Lebih Rendah dari Outlook
"Episode dunia diambil alih oleh peristiwa politik, baik itu yang terjadi di Timur Tengah maupun hasil pemilu di Amerika Serikat yang menimbulkan dampak terhadap proyeksi akan terjadi terhadap perekonomian terbesar di dunia yaitu Amerika Serikat," ujar Sri Mulyani dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025, Kamis (2/1).
Bahkan drama keuangan negara juga terjadi di AS di mana rancangan APBN usulan Presiden terpilih Dinald Trump ditolak DPR AS.
"Kita dua minggu yang lalu disuguhi dengan drama kemungkinan Amerika bisa default karena tidak ada kesepakatan mengenai APBN-nya. Kita lihat banyak drama negara, APBN tidak disepakati menyebabkan pemerintah menjadi berubah," katanya.
Sri Mulyani juga menyoroti dampak ketidakpastian politik terhadap negara-negara besar, seperti Prancis, di mana Perdana Menteri harus mengundurkan diri dua kali, serta perubahan pemerintahan yang terjadi di Inggris dan Jerman.
Baca Juga: Sri Mulyani Buka-bukaan Target Penerimaan Negara 2024 Tak Capai Target
Menurut dia, tekanan terhadap perekonomian global, terutama yang dipicu oleh faktor APBN, tidaklah mudah.
Meski begitu, Sri Mulyani lega APBN 2024 di Indonesia berhasil ditutup dengan pencapaian yang jauh lebih baik. Misalnya saja dengan defisit APBN 2024 yang jauh lebih kecil dibandingkan outlook yang ditetapkan.
"Saya sampaikan defisit APBN 2024 mendekati UU APBN awal, ini adalah hasil yang luar biasa. Jauh lebih kecil dari laporan semester yang waktu itu diprediksikan 2,7% PDB. Jauh lebih kecil," kata Sri Mulyani.
Selanjutnya: Erick Thohir Beberkan Rencana Penutupan Stasiun Karet
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Super Hemat hingga 8 Januari, Kornet-Susu Anak Beli 2 Lebih Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News