Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sehingga Imam pun menyarankan semuanya dilarang ke kampung. Terlebih jika tujuan kebijakan pemerintah adalah untuk mencegah persebaran Covid-19 supaya tidak semakin meluas.
"Apapun alasannya dilarang. Tetapi untuk masyarakat yang tidak punya pilihan, harus diberi solusi oleh pemerintah. Perlu dipikirkan seperti apa support pemerintah selama mereka berada di Ibu Kota," ujar dia.
Baca Juga: Resmi, Kemenhub larang operasi transportasi umum mulai Jumat 24 April 2020
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa mudik berbeda dari pulang kampung.
Hal itu disampaikan Jokowi menjawab pertanyaan mengapa pemerintah tak melarang masyarakat mudik sejak penetapan tanggap darurat Covid-19 sehingga mata rantai penularan ke daerah bisa terputus sejak awal.
Baca Juga: Seluruh perjalanan kereta api dibatalkan hingga 31 Mei 2020
"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung, jadi mereka pulang," kata Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab dalam program "Mata Najwa" yang tayang pada Rabu (22/4/2020).
"Ya kalau mudik itu di hari Lebaran-nya. Beda. Untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang namanya pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta, tetapi anak istrinya ada di kampung," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Bedakan Mudik dan Pulang Kampung, Ini Tanggapan Sosiolog"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Fabian Januarius Kuwado
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News