Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jawa Barat merupakan daerah salah satu lumbung suara pemilih yang besar. 18% pemilih nasional berada di provinsi ini, tak ayal elektabilitas Calon Presiden di Jawa Barat bisa menjadi salah satu parameter.
Dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) menyalip Prabowo Subianto. Dalam simulasi pertanyaan spontan, Jokowi mendapatkan dukungan 25,7%, bersaing ketat dengan Prabowo yang mendapat dukungan 22%.
Dalam simulasi dua nama, Jokowi memperoleh 48,8%,sementara Prabowo mendapatkan 43,8%. Dukungan Jokowi mengalami peningkatan 7,3% ketimbang Mei 2017, sedangkan Prabowo mengalami penurunan 8,5%.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan bilang hasil ini untuk pertama kalinya sejak Pilpres 2014, Jokowi mengungguli Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2014, Jokowi hanya mendapatkan suara di Jawa Barat 40,2%, sementara itu Prabowo unggul dengan perolehan 59,8% suara.
"Dari empat kali survei yang dilakukan sejak Pilpres 2014, terlihat tren pelemahan dukungan terhadap Prabowo di Jabar. Jika ini terus berlanjut, maka Jokowi berpeluang memenangkan Pilpres di Jabar,"kata Djayadi, Kamis (2/11).
Ia mengimbuh, hal ini bisa diperkuat jika Jokowi didukung oleh Gubernur Jabar terpilih pada tahun 2018. Namun jika pemimpin daerah itu tidak mendukung, tapi kinerja Jokowi memuaskan, bisa jadi akan ada pertarungan sengit antara Jokowi dan Prabowo.
"Tapi untuk saat ini kita bisa mengatakan untuk sementara peluang Jokowi cukup besar untuk memenangkan pilpres di Jabar,"ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Provinsi Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan persepsi masyarakat Jabar terhadap Jokowi sudah berubah. Ia bilang Jokowi sudah tak dipersepsikan seperti saat Pilpres 2014.
"Menurut saya ini tren positif dan akan terus naik. Dengan terus positif, maka daya terima terhadap Pak Jokowi menjadi lebih tinggi,"imbuhnya.
Saan bilang, Pilkada Jabar juga bisa menjadi parameter penentu di Pilpres 2019. "Saya yakin semua partai akan konsentrasi dan menjadikan Jabar sebagi wilayah strategis," pungkas dia.
Lain hal dengan Politisi Gerindra, Supratman Andi Agtas bilang pihaknya masih optimistis elektabilitas Prabowo. Ia menilai elektabilitas Jokowi lebih baik karena dukungan program infrastruktur dan bantuan sosial yang dilimpahkan di Jabar.
"Pak Prabowo sama sekali belum bergerak, jika Pak Prabowo sudah turun kembali, kami yakin survey nya lebih tinggi," tegas dia.
Ia bilang Prabowo merupakan masih menjadi saingan terberat Jokowi sebagai calon Presiden. Menurutnya, elektabilitas Jokowi masih 50% dianggap masih bisa dikalahkan oleh Prabowo.
"Itu artinya lebih banyak orang yang masih tak memilih Pak Jokowi, jadi harapan Gerindra kalau head to head, ya Pak Prabowo jadi Presiden,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News