kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.879   51,00   0,32%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Siap-Siap! Setoran Pajak Daerah Ikut Moncer Berkat Pemilu dan Nataru


Kamis, 30 November 2023 / 15:19 WIB
Siap-Siap! Setoran Pajak Daerah Ikut Moncer Berkat Pemilu dan Nataru
ILUSTRASI. Pekerja menyeberang Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022). Siap-Siap! Setoran Pajak Daerah Ikut Moncer Berkat Pemilu dan Nataru.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas selama pemilihan umum (Pemilu) 2024 diyakini mampu menggenjot perekonomian di daerah sehingga bisa menambah pundi-pundi penerimaan pajak daerah. Apalagi, sebentar lagi akan memasuki momen Natal dan Tahun Baru (nataru).

Tim Analisis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, penerimaan pajak daerah pada tahun ini akan mengalami kenaikan 10% dibandingkan tahun lalu lantaran adanya momen pemilu dan nataru.

"Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi terdongkrak 1% tambahan, maka dengan momen nataru dan pileg ini bisa mendongkrak penerimaan pajak daerah sekitar 10% kenaikan," ujar Ajib kepada Kontan.co.id, Selasa (28/11).

Baca Juga: Menkeu Targetkan Pendapatan Negara Rp 2.802,3 Triliun Tahun Depan, Ini Starteginya

Ajib bilang, jenis pajak daerah yang akan ketiban berkah dari kedua momen tersebut adalah pajak hotel, restoran, serta pajak atas reklame.

"Karena sektor ini yang paling mendapatkan insentif dan dampak signifikan dari belanja politik yang dilakukan," katanya.

Selain itu, ketika ekonomi UMKM bergerak, maka belanja masyarakat juga akan menjadi penggerak dan lokomotif untuk gerbong ekonomi lainnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, aktivitas perekonomian di daerah terus menunjukkan penguatan. Hal ini tercermin dari realisasi pajak daerah sampai akhir Oktober 2023 yang mencapai Rp 196,17 triliun.

Baca Juga: Siasat Sri Mulyani Kumpulkan Pendapatan Negara Rp 2.802,3 Triliun pada Tahun 2024

Realisasi ini meningkat 6,4% YoY jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 184,32 triliun.

"Pajak daerah ini menggambarkan aktivitas ekonomi di daerah, yang artinya kalau terjadi kenaikan maka aktivitas ekonominya juga menunjukkan kenaikan," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (24/11).

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan pajak daerah pada periode tersebut didorong oleh peningkatan realisasi pajak yang bersifat konsumtif.

Ia menyebut, realisasi pajak hotel mencapai Rp 7,84 triliun atau naik 55,7% YoY. Ini mengindikasikan bahwa hotel-hotel sudah mulai terisi dan kemudian bisa menghasilkan pajak untuk pemerintah daerah.

Baca Juga: Terapkan Tata Kelola yang Baik, Sejumlah Emiten Perbankan Raih Penghargaan ARA 2022

Begitu juga dengan pajak hiburan yang meningkat 46,5% atau tercatat Rp 1,85 triliun. Kemudian pajak restoran tercatat Rp 12,4 triliun, atau meningkat 23,09% YoY.

Sementara itu, realisasi pajak parkir sudah mencapai Rp 1,13 triliun atau meningkat 20,54% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×