Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat setoran pajak dari industri pengolahan masih menjadi penopang kinerja penerimaan pajak sampai dengan April 2023.
Tercatat, setoran pajak dari industri pengolahan berkontribusi 27,4% dari penerimaan dan berhasil tumbuh 9,5%. Hanya saja, pertumbuhan tersebut mengalami pelambatan dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama sebesar 51,0%.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, penerimaan pajak di manufaktur yang melambat menjadi indikasi adanya tekanan di sektor manufaktur.
Ia bilang, jika dibandingkan data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur April 2023 yang sebesar 52,7, idealnya tidak terjadi perlambatan penerimaan pajak.
Baca Juga: Meski Melambat, Kemenkeu Klaim Setoran Pajak dari Industri Pengelolaan Tetap Membaik
Menurutnya, sektor manufaktur yang melambat terdapat pada industri pengolahan komoditas primer seperti crude palm oil (CPO).
"Karena CPO dimasukkan ke sektor manufaktur maka imbasnya juga ke kategorisasi penerimaan pajak melandai," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (28/5).
Bhima bilang, harga CPO di pasar internasional sudah mengalami penurunan signifikan 43,9% year on year (YoY) per 26 Mei 2023.
Selain itu, penyebab melambatnya penerimaan pajak di sektor manufaktur adalah kenaikan permintaan domestik yang parsial.
Menurutnya, jenis produk untuk dulu cadang dan aksesori, makanan dan minuman dan perlengkapan rumah tangga masih sangat lambat.
"Pelemahan manufaktur akan mempengaruhi penurunan ekspektasi pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja," katanya.
Baca Juga: Tambahan Penerimaan dari PPN Menurun
Sementara itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan, pertumbuhan setoran pajak dari industri manufaktur sebesar 9,5% masih dalam kategori yang baik
Hanya saja, menurut Huda, apabila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi maka ada potensi industri manufaktur mengalami pelemahan.
"Ada kekhawatiran melemah juga ini industri manufaktur yang pertumbuhannya (YoY) di bawah pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News