kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Setoran Dividen BUMN Naik Jadi Rp 49,1 Triliun di 2023, Ini Kata Ekonom


Kamis, 08 September 2022 / 13:17 WIB
Setoran Dividen BUMN Naik Jadi Rp 49,1 Triliun di 2023, Ini Kata Ekonom
ILUSTRASI. Pemerintah menaikkan target setoran dividen BUMN untuk tahun 2023 menjadi Rp 49,1 triliun


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2023 mencapai Rp 49,1 triliun. Target tersebut meningkat dari target yang diajukan sebelumnya yakni sebesar Rp 44,1 triliun.

Selain itu, jika dibandingkan dengan outlook dividen BUMN di tahun ini, target untuk tahun depan tersebut juga naik 22%. Mengingat, outlook dividen di tahun 2022 hanya Rp 40,4 triliun.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kenaikan setoran dividen tersebut tidak terlepas dari proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang bisa lebih dari 5,3%.

“Tentu dengan kondisi perekonomian yang relatif lebih baik maka faktor-faktor produksi dari beragam industri maupun jasa bisa didorong ke level yang lebih baik termasuk di dalamnya industri dan jasa yang tergabung dalam BUMN,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).

Baca Juga: Strategi Pemerintah Mencapai Target Dividen BUMN Sebesar Rp 49,1 triliun pada 2023

Adapun sektor BUMN yang potensial berkontribusi optimal tahun depan, jika melihat satu tahun ke belakang adalah sektor perbankan dan juga telekomunikasi. Ia melihat sektor perbankan yang terus tumbuh, bahkan di masa pandemi, karena terjadi roda ekonomi di sejumlah bidang usaha sudah mulai terlihat.

Sedangkan untuk sektor telekomunikasi, Yusuf melihat kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), relatif terjaga. Hal ini karena, telekomunikasi semakin dibutuhkan oleh masyarakat termasuk juga perusahaan, sekalipun masih di masa pandemi  Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×