Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2023 mencapai Rp 49,1 triliun. Target tersebut meningkat dari target yang diajukan sebelumnya yakni sebesar Rp 44,1 triliun.
Selain itu, jika dibandingkan dengan outlook dividen BUMN di tahun ini, target untuk tahun depan tersebut juga naik 22%. Mengingat, outlook dividen di tahun 2022 hanya Rp 40,4 triliun.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kenaikan setoran dividen tersebut tidak terlepas dari proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang bisa lebih dari 5,3%.
“Tentu dengan kondisi perekonomian yang relatif lebih baik maka faktor-faktor produksi dari beragam industri maupun jasa bisa didorong ke level yang lebih baik termasuk di dalamnya industri dan jasa yang tergabung dalam BUMN,” tutur Yusuf kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Baca Juga: Strategi Pemerintah Mencapai Target Dividen BUMN Sebesar Rp 49,1 triliun pada 2023
Adapun sektor BUMN yang potensial berkontribusi optimal tahun depan, jika melihat satu tahun ke belakang adalah sektor perbankan dan juga telekomunikasi. Ia melihat sektor perbankan yang terus tumbuh, bahkan di masa pandemi, karena terjadi roda ekonomi di sejumlah bidang usaha sudah mulai terlihat.
Sedangkan untuk sektor telekomunikasi, Yusuf melihat kinerja PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), relatif terjaga. Hal ini karena, telekomunikasi semakin dibutuhkan oleh masyarakat termasuk juga perusahaan, sekalipun masih di masa pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News