kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Setoran dividen bank BUMN turun?


Minggu, 24 Januari 2016 / 18:00 WIB
Setoran dividen bank BUMN turun?


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Penerimaaan dividen dari bank pelat merah tahun 2015 kemungkinan sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. 

Hal ini, karena secara pertumbuhan laba bank badan usaha milik negara (BUMN) 2015 sedikit lebih rendah dibandingkan 2014.

Menurut Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementrian BUMN Gatot Trihargo, secara jangka panjang pemerintah ingin memperkuat permodalan bank BUMN dengan mengurangi setoran dividen.

"Namun dalam jangka panjang sampai 2019, kami ada rencana untuk progress (dividen) diturunkan,” ujar Gatot kepada KONTAN, pekan lalu.

Untuk memperbesar modal guna memenuhi aturan Basel III, menurut Gatot, bank BUMN juga diharapkan agar lebih efisien.

Dengan efisiensi ini diharapkan biaya operasional perbankan bisa lebih rendah dan BOPO atau rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional bisa lebih rendah.

Secara umum berdasarkan Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, disebutkan bahwa pendapatan bagian laba (dividen) BUMN perbankan pada 2016 diproyeksikan lebih rendah dibandingkan dengan 2015.

Pada 2016 pendapatan bagian laba (dividen) BUMN perbankan diproyeksi sebesar Rp 6,9 triliun atau lebih rendah dibandingkan realisasi 2015 yaitu Rp 10,26 triliun.

Jika dilihat dividen payout ratio dari laba bank BUMN 2015 yang dibayarkan pada awal 2016 sebesar 20% - 28% ini lebih rendah dibandingkan 2014 sebesar 20% - 30%.

Meskipun demikian pada 2016, menurut Menteri BUMN, Rini Soemarno, pemerintah mematok laba bersih BUMN bisa lebih tinggi dibandingkan 2015.

Pada 2015, menurut Rini kementrian mengakui bahwa secara umum BUMN mencatatkan penurunan laba bersih.

“Walaupun 2015 profitaility agak turun, namun secara cash flow teta kuar sehingga bisa memberikan deviden kepada pemerintah,” ujar Rini ketika memberikan paparan kinerja BUMN, pekan lalu.

Menurut Rini Empat bank BUMN tidak hanya berkontribusi melalui dividen, tapi juga pajak.

Tahun lalu, pajak yang dibayarkan bank-bank BUMN mencapai Rp 24,8 triliun.

Jadi total kontribusi bank-bank BUMN mencapai di atas Rp 34 triliun pada tahun lalu.

Menurut Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni, pada tahun ini dividen payout ratio bank berkode BBNI ini memang sedikit mengalami penurunan.

Namun secara detail berapa rasio yang dimaksud, Baiquni enggan merinci lebih jauh.

Namun penurunan ini bagus karena bisa digunakan untuk memperkuat permodalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×