Reporter: Maria Rosita | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bakal mengebut pengerjaan sejumlah proyek sebelum tutup tahun. Soalnya, sampai Oktober ini, Kempera baru menyerap anggaran belanja sebesar 3,58 triliun. Jumlah itu baru sekitar 39% dari total pagu anggaran sebesar Rp 9,19 triliun.
Iskandar Husin, Sekretaris Jenderal Kempera mengatakan, penyerapan yang rendah karena terkendala pembebasan lahan sejumlah proyek. Di antaranya lahan untuk pembangunan rumah bersubsidi.
Menurut Iskandar, anggaran sebesar Rp 9,19 triliun sedianya akan gunakan untuk membiayai pembangunan 143 menara rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk 184.100 unit.
Selain itu, digunakan juga buat membiayai pembangunan prasarana dan sarana umum (PSU) kawasan perumahan dan permukiman untuk 117.010 unit rumah, fasilitas perumahan swadaya sebanyak 12.500 unit rumah baru, serta pembangunan 750 unit rumah khusus.
Iskandar menargetkan, penyerapan anggaran sampai akhir tahun bis amencapai 92%. Dibandingkan tahun lalu, penyerapan anggaran tahun ini memang lebih rendah. Tahun lalu, Kemenpera berhasilan merealisasikan penyerapan anggaran hingga 98,7%. Namun, total anggaran Kempera tahun lalu memang jauh lebih sedikit, hanya sebesar Rp 4,01 triliun.
Untuk memaksimalkan penyerapan anggaran tahun ini, Kempera akan menggenjot pembangunan rusunawa dan PSU kawasan perumahan dan permukiman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News