kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Sepanjang Januari-Juli 2022, Sekitar 93,5% Devisa Hasil Ekspor Masuk ke Dalam Negeri


Senin, 31 Oktober 2022 / 15:56 WIB
Sepanjang Januari-Juli 2022, Sekitar 93,5% Devisa Hasil Ekspor Masuk ke Dalam Negeri
ILUSTRASI. Dari total ekspor Januari-Juli 2022 yang mencapai US$ 166,70 miliar, sebanyak 93,5% hasil DHE masuk ke dalam negeri. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, mayoritas devisa hasil ekspor (DHE) masuk ke perbankan dalam negeri, meski belum mencapai 100% sepanjang tujuh bulan pertama tahun 2022. 

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, dari total ekspor periode Januari 2022 hingga Juli 2022 yang mencapai US$ 166,70 miliar, sebanyak 93,5% hasil DHE ini yang masuk ke dalam negeri. Atau, lebih tepatnya sekitar US$ 155 miliar. 

Dari total yang masuk tersebut, Juda memperkirakan sekitar 70% secara neto yang masih ada di dalam negeri. Pasalnya, eksportir juga perlu menggunakan devisa tersebut untuk kebutuhan perdagangannya. 

Baca Juga: Ini Alasan Eksportir Masih Parkir Devisa Hasil Ekspor di Luar Negeri

“Di dalam negeri, memang eksportir perlu uang untuk impor, atau kemudian membayar utang, dan sebagainya. Perkiraan kami, neto 70% masih ada di dalam negeri,” jelas Juda saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, dalam diskusi publik secara daring, Senin (31/10). 

Namun, ia juga menegaskan sebagian besar atau sekitar 50% DHE yang masuk tersebut sudah dikonversi ke dalam rupiah. 

Dalam hal DHE sumber daya alam (SDA), Juda mengatakan sudah sekitar 92,6% DHE SDA yang masuk ke dalam negeri, dan sekitar 5,1% masih diparkir para eksportir di bank luar negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×