Reporter: Martina Prianti | Editor: Test Test
Ini parcel Lebaran yang manis dari Ditjen Bea dan Cukai. Betapa tidak, tiga bulan menjelang akhir 2008, institusi ini berhasil memenuhi 80 persen dari target penerimaan cukai yang dianggarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN P) 2008. Dari beban Rp 45,71 triliun itu, lembaga yang dikomandani Anwar Suprijadi ini sudah menyetor ke kas negara sebanyak Rp 36,76 triliun. Melihat pencapaian per 25 September 2008, Ditjen Bea dan Cukai pun optimis target penerimaan cukai pada tahun ini bakal terlampaui.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprijadi mengatakan, perolehan penerimaan cukai ini karena dilakukannya penataan sistem tarif cukai. "Dengan sistem tarif spesifik dan produksi rokok yang tinggi. Tapi tentu saja penerimaannya tidak sebesar penerimaan bea keluar," ucap Anwar kepada KONTAN, Senin (29/9).
Dari penerimaan bea keluar, Ditjen Bea Cukai berhasil menjaring sebesar 12,77. Angka itu 14 persen lebih tinggi dari yang ditargetkan APBNP sebesar Rp 11,15 triliun. Pencapaian ini, kata Anwar, lebih dikarenakan melesatnya harga komoditas ekspor khususnya minyak mentah kelapa sawit alias crude palm oil (CPO). Sementara itu realisasi penerimaan bea masuk per tanggal 25 September 2008 mencapai Rp 16,4 triliun atau 103,66% target yang dipatok APBNP 2008 Rp 15,8 triliun.
Anwar memperkirakan pencapaian penerimaan cukai pada tahun ini bakal jauh lebih baik dibanding tahun depan. Alasannya, penerimaan cukai pada tahun depan bakal menghadapi rintangan besar bila pajak rokok di dalam Rancangan Undang-Undang Pajak Daerah dan Retribusi (RUU PDRD) benar disetujui.
Penyebabnya sangat benderang; bila aturan pembatasan rokok dipatuhi banyak orang tentu penerimaan negara terkena imbasnya. "Kalau banyak orang mengurangi merokok, tentu penerimaan bakal terpengaruh. Untuk itu, kita akan lebih berusaha," sambung Anwar.
Di dalam RAPBN 2009, target penerimaan cukai dipatok Rp 49,49 triliun. Untuk target bea masuk, sebesar Rp 19,16 triliun dan bea keluar Rp 9,33 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News