CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Selamat, Indonesia menempati peringkat pertama pasar keuangan syariah global


Kamis, 17 Oktober 2019 / 18:59 WIB
Selamat, Indonesia menempati peringkat pertama pasar keuangan syariah global
ILUSTRASI. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN / Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro (tengah) bersama pemerhati Ekonomi Syariah Masudul Alam Choudhury (kiri) dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakt


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Indonesia di mata dunia naik dalam hal potensi perbankan dan keuangan Islam global.  Berdasarkan Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019, Indonesia menempati peringkat nomor satu, naik dari peringkat keenam pada tahun lalu.

Indonesia juga berhasil menyalip negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) dan Malaysia yang selalu mendominasi peringkat teratas sejak 2011. 

Baca Juga: Suku Bunga Turun, Investor Memburu Sukuk Negara

“Alhamdulillah, tahun ini Indonesia menempati peringkat teratas dalam hal kepemimpinan dan potensinya dalam perbankan dan keuangan Islam global dengan skor 81,93,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam keterangannya dari acara Penyerahan GIFR 2019 Award yang bertemakan Fintech, Artificial Intelligence and Innovation in Islamic Finance di Gedung Kementerian PPN/Bappenas, Kamis (17/10).

Bambang mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk pengakuan terhadap upaya pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat dalam merealisasikan MasterplanArsitektur Keuangan Syariah (MAKSI) dan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) dalam rangka meningkatkan peran keuangan syariah dalam rencana strategis pembangunan ekonomi nasional.

Capaian memuaskan perkembangan keuangan syariah Indonesia dinilai dari pertumbuhan institusi keuangan syariah, produk dan layanannya, hingga berkembangnya infrastruktur pendukung keuangan syariah. 

Berdasarkan data OJK, pada Juni 2019, aset keuangan syariah Indonesia, tidak termasuk saham syariah dan Baitul Malwat Tamwil (BMT), mencapai US$ 94,44 miliar dengan pangsa pasar 8,29%. Total aset perbankan syariah tercatat sebesar Rp 500 triliun atau hampir 6% dari total pangsa pasar keuangan syariah. 

Baca Juga: Sedikit melambat, BCA perkirakan pertumbuhan kreditnya tahun ini sekitar 9%-10%

Bambang menyebut, hal ini menunjukkan pertumbuhan aset, pembiayaan, dan kekuatan deposito perbankan syariah yang menjadi motor penggerak utama keuangan syariah di Indonesia.

Selain perbankan syariah, Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) syariah yang mencakup asuransi syariah, pembiayaan syariah, dan institusi lainnya tercatat memiliki nilai Rp 102 triliun. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×