kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Sektor Manufaktur Indonesia Masih Dibayangi Pelambatan Ekonomi Global


Rabu, 02 Agustus 2023 / 06:18 WIB
Sektor Manufaktur Indonesia Masih Dibayangi Pelambatan Ekonomi Global
ILUSTRASI. Sektor industri manufaktur Indonesia masih menguat pada Juli 2023, didukung oleh peningkatan permintaan baru.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks industri manufaktur Indonesia meningkat pada bulan Juli 2023, didukung oleh peningkatan permintaan baru. PMI Manufaktur Indonesia di bulan Juli 2023 berada di posisi 53,3 atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang menyentuh level 52,5.

Meski demikian, pelambatan ekonomi global masih membayangi industri manufaktur.

Plt. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, PMI Manufaktur Indonesia pada Juli 2023 menunjukkan momentum pertumbuhan yang kuat pada awal kuartal III-2023.

Posisi PMI tersebut juga merupakan yang paling tinggi sejak September 2022. Untuk itu, Ferry menilai, hal ini akan menjadi prospek yang baik untuk kinerja sektor manufaktur pada tahun ini.

"Kita mengharapkan permintaan domestik terus meningkat seiring pemulihan ekonomi untuk menjadi motor penggerak utama dalam penguatan aktivitas manufaktur nasional. Selain itu, permintaan dari luar negeri juga mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan," ujar Ferry kepada Kontan.co.id, Selasa (1/8).

Baca Juga: PMI Manufaktur RI Meningkat pada Juli, BKF: Kondisi Perekonomian Membaik

Meski begitu, menurutnya, kondisi perlambatan ekonomi global masih akan menjadi tantangan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur.

"Lemahnya permintaan global yang berpotensi menurunkan kinerja industri berorientasi ekspor, menjadi risiko yang perlu dimitigasi," katanya.

Oleh karena itu, kebijakan pemerintah akan terus diarahkan untuk mendorong permintaan di dalam negeri serta kebijakan hilirisasi sumber daya alam (SDA) sehingga harapannya akan tetap menggerakan industri manufaktur.

Ferry bilang, pemerintah juga akan terus mendorong ekosistem yang baik dari sisi kemudahan berusaha dan perizinan, kebijakan fiskal, ketersediaan lahan, ketersediaan sumber bahan baku, serta peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM) agar industri semakin berdaya saing.

Untuk tetap menjaga kinerja ekspor, strategi peningkatan ekspor terus diupayakan termasuk diversifikasi ke pasar-pasar non tradisional, serta intensifikasi ekspor ke negara-negara mitra utama yang market size-nya besar dan masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Meningkat Menjadi 53,3 Pada Juli 2023

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×