kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sejumlah Ekonom hingga Politisi Harapkan Reshuffle Bukan Hanya Wacana


Minggu, 12 Juni 2022 / 13:31 WIB
Sejumlah Ekonom hingga Politisi Harapkan Reshuffle Bukan Hanya Wacana
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas tentang akselerasi program tol laut di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

Pun secara politik reshuffle juga sebagai upaya koreksi atas relasi politik yang ada seperti. Pasalnya, kabinet di pemerintahan tak hanya terdiri dari koalisi partai politik (parpol) tapi juga kalangan non parpol.

"Saya lihat memang harus segera dilakukan reshuffle bukan hanya wacana tapi tindakan. Ini untuk tingkat kinerja kabinet ya, harus supaya fokus. Tapi jangan juga menteri yang masuk ga fokus lagi, malah manfaatkan buat kampanye," tegasnya.

Permasalahan minyak goreng yang berlarut, padahal Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbesar, menjadi dasar dalam melakukan evaluasi kinerja para menteri. Belum lagi persoalan harga pupuk. Keduanya menjadi permasalahan yang menyangkut kebutuhan masyarakat yang perlu diselesaikan.

Saat ini Masinton juga menilai, ada menteri yang kinerjanya mulai tidak fokus. Belum lagi adanya obrolan di masyarakat yang mempertanyakan satu menteri yang terlihat menonjol di setiap persoalan.

"Contohnya sudah gamblang ada menteri yang kebelet nyalon. Dengan gunakan seluruh sumber daya dan sumber dana bahkan kali ya untuk menopang kenarsisannya padahal nggak ada partai politiknya," ungkap Masinton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×