Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia, seiring kenaikan harga minyak dunia.
Pada September 2022, harga BBM Pertalite dinaikkan 30,72%, pun harga BBM jenis solar naik 32,04%, dan harga BBM Pertamax naik 16,00%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, kenaikan harga BBM tersebut memberi sumbangan besar terhadap capaian inflasi pada akhir tahun 2022.
Sebagai informasi, capaian inflasi pada tahun 2022 adalah sebesar 5,51%, atau melampaui batas atas target inflasi Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4%.
"Jadi, kenaikan harga BBM pada 3 September 2022 memang memberi dampak pada inflasi di akhir 2022. Kelompok BBM memberi andil pada inflasi," tutur Margo saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Senin (2/1).
Baca Juga: BPS: Inflasi 2022 Sebesar 5,51% YoY, Tertinggi Sejak 2014
Margo pun memerinci, komoditas bensin mencatat inflasi 32,67% secara tahunan, dengan andil pada inflasi umum sebesar 1,15%.
Sedangkan kelompok solar mencatat inflasi sebesar 35,94% YoY dengan andil pada inflasi umum sebesar 0,04%.
Selain memberi andil pada inflasi umum, kenaikan harga BBM juga memberi andil pada inflasi pangan. Namun, Margo mengingatkan kenaikan harga BBM bukan faktor tunggal kenaikan inflasi kelompok pangan.
Lebih lanjut, capaian inflasi pada tahun 2022 merupakan yang tertinggi sejak 2014. Pada satu windu lalu, inflasi tercatat 8,36% YoY.
Ada kesamaan capaian inflasi 2022 dan 2014, yaitu pada periode tersebut ada kenaikan harga BBM yang kemudian menyundut inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News