Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan sejumlah infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jawa Timur (Jatim).
Peresmian yang dipusatkan di Pacitan ini juga bersamaan dengan diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di kabupaten Pacitan.
Peresmian infrastruktur Kementerian PU tersebut meliputi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di sembilan Ibukota Kecamatan (IKK), rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di dua lokasi dan jalan lintas selatan di Jawa Timur.
Menteri PU Djoko Kirmanto dalam penjelasannya di pantai Sego, Pacitan menjelaskan, selama ini perkembangan lalu lintas di daerah utara relatif lebih cepat dibandingkan daerah selatan.
Namun, perkembangan lalu lintas di daerah utara yang lebih pesat dibandingkan prasarana jalan dan jembatan yang tersedia, menyebabkan kondisi lalu lintasnya menjadi sangat padat.
"Jalan selatan dari Jawa Barat, Jawa Tengah sampai Jawa Timur untuk mengimbangi kegiatan yang selama ini terkonsentrasi di pantai utara (pantura) dialihkan ke pantai selatan," tutur Djoko dalam penjelasannya kepada Presiden lewat siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (16/10).
Kementerian PU mewujudkan prasarana jalan di daerah selatan ini, salah satunya melalui pembangunan jalan lintas pantai selatan Pacitan-Sidomulyo-Hadiwarno.
Dengan total penanganan sepanjang 30,91 kilometer, termasuk di dalamnya pembangunan sembilan jembatan dengan panjang total 510 meter.
Pembangunan jalan lintas pantai selatan ini juga merupakan program pengembangan kawasan selatan Jawa Timur sebagai program prioritas yang melintasi delapan kabupaten yaitu kabupaten Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember dan Banyuwangi.
Selain itu, untuk mendukung sektor wisata di Pacitan, Kementerian PU memberikan dukungan terhadap pengembangan Kawasan Goa Gong dan Pengembangan Kawasan GOR Pacitan.
Kawasan GOR Pacitan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan fasilitas olah raga, kesenian, dan aktivitas publik lainnya.
Selain Pacitan, Djoko juga menyebut infrastruktur di Pulau Madura. Menurut Djoko, hal ini adalah instruksi dalam rangka direktif Presiden untuk pulau Madura.
Djoko bilang, yang harus diperbaiki di sana adalah jalan provinsi, jalan nasional dan Kabupaten dan saat ini sedang dikerjakan dengan anggaran yang baru mencapai Rp 200 miliar. Untuk itu, proyek yang bakal dibuatkan kontrak kerjanya saat ini hanya pada ruas-ruas krusial saja.
Selain jalan, masih ada pula direktif Presiden untuk merehabilitasi empat embung dan membangun delapan embung baru.
Selain itu, ada pula proyek rehabilitasi enam buah jaringan irigasi air tanah serta pembangunan 31 jaringan irigasi baru. "Memang di Madura permasalahan air cukup berat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News