Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Indonesia tak menyia-nyiakan ajang pertemuan pengusaha Amerika Serikat dalam Konferensi Investasi Overseas private Investment Corporation (OPIC) ketujuh. Buktinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara terbuka mengajak para pengusaha dari Negeri Uwak Sam supaya lebih banyak menanamkan investasinya di Indonesia.
"Anda dapat masuk ke dalam proyek bersama untuk mengembangkan industri kita, tidak hanya di sektor pertambangan, tetapi juga dalam manufaktur dan jasa," kata Presiden SBY dalam sambutannya, Rabu (4/5).
SBY menerangkan, Indonesia adalah negara yang terus tumbuh. Indonesia mampu melewati krisis keuangan global dengan tetap perekonomian tumbuh sebesar 4,5% di tahun 2008. Lalu, tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 6,1%.
Tahun ini, SBY berharap pertumbuhan ekonomi bisa mencapai sekitar 6,3%. "Ekspor kami telah melebihi US $ 100 miliar. Cadangan kami berdiri di lebih dari US $ 100 miliar, yang tertinggi dalam sejarah kami," paparnya.
SBY juga menambahkan bahwa Indonesia sejauh ini dapat menjaga angka inflasi. Selain itu, dia bilang jumlah utang terhadap PDB telah menyusut drastis menjadi 26% pada tahun 2010.
Dengan gambaran ini, SBY menargetkan Indonesia bisa masuk jajaran 10 top ekonomi terbesar. Saat ini, perekonomian Indonesia masuh berada di level 17. "Purchasing Power Parity kami sudah mendekati US $ 1 triliun. Memang, IMF memprediksikan bahwa perekonomian Indonesia akan lebih besar dari Australia pada pertengahan dekade," paparnya.
Sebagai gambaran, dalam jangka waktu empat haun terakhir ini total nilai investasi OPIC di Indonesia mencapai US$76 juta. Sektor yang paling banyak diminati yakni energi terbatruka, energi, dan pembangunan infrastruktur. Nilai investasi Amerika Serikat di Indonesia menempati peringkat ketiga di Indonesia seperti yang pernah diucapkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News