Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka acara musyawarah rencana pembangunan nasional (Musrenbangnas) 2014. Ini merupakan kali terakhir Ia membuka acara tahunan yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dalam sambutannya SBY memaparkan, selama 10 tahun memimpin negara ini, ada banyak pencapaian yang dilakukan. Terutama dalam bidang ekonomi.
Menurutnya, selama dipimpin olehnya Indonesia berhasil menjadi negara yang diperhitungkan secara ekonomi di dunia. Hal itu terbukti dengan masuknya Indonesia ke dalam jajaran 20 negara berpendapatan tertinggi, alias G-20.
Tahun 2013 saja, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,8%. Tingkat pertumbuhan itu merupakan yang ketiga setelah China dan India. "Padahal, kalau kita ingat tahun 1998 kita mengalami kirisis, saat itu tingkat kemiskinan rendah dan inflasi tinggi," ujar SBY, Rabu (30/4) di Jakarta.
Pertumbuhan ekonomi tersebut menurutnya tidak terlepas dari semakin tingginya jumlah anggaran untuk infrastruktur. Adapun proyek MP3EI yang masih berjalan juga diklaim bisa memperbaiki daya saing Indonesia.
Sementara itu, SBY juga mengklaim telah memperbaiki komposisi utang luar negeri menjadi hanya 7,8%. Bandingkan dengan tahun 2004 yang angkanya cukup besar, mencapai 27%.
Begitupun di sisi kesejahteraan, jumlah miskin di Indonesia berhasil dikurangi 2,3%. SBY juga menilai perdagangan luar negeri semakin membaik. Itu terlihat dari ekspor yang terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News