kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satgas Covid-19 Minta Kantor Non Esensial Mempertimbangkan Penerapan WFH


Jumat, 28 Januari 2022 / 21:34 WIB
Satgas Covid-19 Minta Kantor Non Esensial Mempertimbangkan Penerapan WFH
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Penanganan Covid-19 meminta sektor perkantoran non esensial melakukan pertimbangan untuk menerapkan bekerja dari rumah (work from home/WFH). Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya Covid-19.

“Sebagai bentuk antisipasi terus meningkatnya kasus Covid-19, mohon kepada perkantoran non esensial dapat mempertimbangkan untuk menerapkan WFH kembali,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (27/1).

Wiku mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya proteksi diri dari penularan Covid-19. Sebab, ancaman Covid-19 masih ada. “Selama status pandemi belum berubah menjadi endemi, kita harus tetap waspada,” ujar Wiku.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Layanan Kesehatan untuk Hadapi Lonjakan Kasus Omicron

Wiku menekankan penularan Covid-19 tidak pandang bulu dan dapat menginfeksi siapa saja. Apalagi risiko penularan menjadi lebih besar terhadap tenaga kesehatan dan pekerja sektor esensial yang bekerja di divisi penanganan Covid-19. “Juga bagi mereka akibat tuntutan situasi maupun profesi yang memiliki intensitas mobilitas dan interaksi yang tinggi,” terang Wiku.

Wiku mengatakan, kasus omicron yang masuk ke Indonesia didominasi dari pelaku perjalanan luar negeri. Hal ini sejalan dengan meningkatnya jumlah kedatangan internasional dari berbagai negara akhir – akhir ini di tengah kondisi omicorn yang meningkat tajam pada beberapa negara di dunia.

Namun perlu kita waspadai bahwa kasus omicron juga mulai terdeteksi pada transmisi lokal meskipun angka persentasenya masih rendah yaitu 23% dari total kasus omicron yang terdeteksi. “Pengkajian lebih lanjut mengenai karakteristik omicron di tingkat global masih terus dilakukan,” ujar Wiku.

Melansir data Satgas Covid-19, hingga Jumat (28/1) ada tambahan 9.905 kasus positif. Sehingga total menjadi 4.319.175 kasus positif Corona Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 2.028 orang sehingga menjadi sebanyak 4.131.333 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 7 orang menjadi sebanyak 144.268 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×