Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan terus mengejar tagihan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan Satuan Tugas (Satgas) BLBI optimistis bisa mengantongi aset obligor dan debitur BLBI mencapai 50% dari total yang harus ditagih sebesar Rp 110,45 triliun sampai di akhir tahun ini.
"Jadi Alhamdulilah sekarang kami sudah berhasil menarik 30% dan akhir tahun nanti sudah mencapai 50% ditambah tindakan signifikan lainnya," ujar Mahfud MD dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (6/6).
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Beri Sinyal Perpanjang Masa Kerja Satgas BLBI
Mahfud bilang, pengemplang dana BLBI tersebut tidak akan bisa lari dari kewajibannya lantaran Satgas BLBI memiliki bukti catatan yang lengkap dan tidak akan dilepas sebelum pengemplang dana BLBI tersebut menyelesaikan kewajibannya.
"Kepada para penanggung utang BLBI ini, itu dokumennya lengkap bahwa mereka punya hutang kepada negara. Tidak akan bisa hilang catatannya dan tidak akan dilepaskan sebelum melunasi atau menyelesaikan kepada negara," terangnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga berharap Satgas BLBI bisa mengejar hak tagih negara sebesar 50% dari seluruh total yang harus ditagih sampai masa tugas berakhir pada 31 Desember 2023 nanti.
"Saya targetnya sebenarnya di atas 50%. Jadi kayaknya sebelum penutupan BLBI kalau bisa digas. Biasanya menjelang finish gas-nya lebih kencang," kata Menkeu.
Sebagai informasi, Satgas BLBI berhasil mengantongi aset obligor dan debitur BLBI mencapai Rp 30,65 triliun sampai dengan 30 Mei 2023. Adapun kerja Satgas BLBI akan berakhir pada Desember 2023, artinya masih ada 6 bulan lagi Satgas BLBI untuk bergerak cepat dalam rangka mengembalikan hak tagih negara senilai Rp 110,45 triliun kepada para obligor.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Satgas BLBI Kejar Seluruh Utang Obligor BLBI Rp 110 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News