kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.516   245,30   3,91%
  • KOMPAS100 949   41,80   4,61%
  • LQ45 738   34,09   4,85%
  • ISSI 202   5,67   2,88%
  • IDX30 382   17,80   4,88%
  • IDXHIDIV20 463   17,69   3,98%
  • IDX80 107   4,49   4,36%
  • IDXV30 111   2,90   2,69%
  • IDXQ30 126   5,44   4,53%

Santai tanggapi Moody's, BI tetap bertindak


Senin, 06 Mei 2013 / 17:58 WIB
Santai tanggapi Moody's, BI tetap bertindak
ILUSTRASI. Promo Skincare Guardian


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Lembaga pemberi rating Moody's memperingatkan Indonesia agar mewaspadai dampak kebijakan pemerintah yang plin-plan dalam menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Meski begitu, pihak Bank Indonesia (BI) merasa tak perlu risau.

"Sebetulnya lembaga rating itu punya metode sendiri. Itu tidak harus dianggap akurat," sebut Gubernur BI Darmin Nasution, Senin, (6/5).

Menurutnya, mereka hanya memberikan masukan dan perhatian bagi pemerintah. Meski tak risau, BI dan pemerintah tetap mengambil langkah-langkah untuk merespons alarm tersebut. Baik itu dalam persoalan reformasi birokrasi maupun ketentuan naik atau tidaknya BBM.

Selain itu, Moody's juga merevisi ke bawah pertumbuhan Indonesia. Tadinya, lembaga asal Amerika Serikat ini memprediksi perekonomian Indonesia mampu tumbuh 6,2%. Namun kemudian diturunkan menjadi 6%.

Meski begitu, BI tetap yakin pada perkiraannya yakni 6,2%-6,5%. Terlebih, ada Pemilu 2014 yang dapat memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi karena pengeluaran yang meningkat. Itu pun dinilai akan mendongkrak pertumbuhan 0,1%-0,2%.

"Oleh karena itu, kita tidak perlu sepesimis lembaga rating. Iya betul ekspor belum pulih, dan investasi tidak secepat pertumbuhan tahun lalu. Tapi ada faktor lain yaitu Pemilu," sebut Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×