kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sampaikan duka cita, Jokowi desak penggunaan kekerasan di Myanmar dihentikan


Jumat, 19 Maret 2021 / 13:00 WIB
Sampaikan duka cita, Jokowi desak penggunaan kekerasan di Myanmar dihentikan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengungkapkan duka cita kepada korban dan keluarga korban atas kekerasan di Myanmar. Dia pun mendesak agar penggunaan kekerasan di negrara tersebut segera dihentikan.

"Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar dan Indonesia mendesak Agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan," kata Jokowi saat memberikan pernyataan melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (19/3).

Jokowi meminta supaya kekerasan tersebut segera dihentikan agar tidak ada korban yang berjatuhan lagi. Menurut Jokowi, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas.

Dia melanjukan, Indonesia juga mendesak dilakukan dialog dan rekonsiliasi supaya demokrasi bisa pulih di Myanmar.

Baca Juga: Tinjau vaksinasi massal drive thru di Bogor, Jokowi: Bisa dilakukan di kota lain

"Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan, untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar," kata Jokowi.

Sebagai langkah lanjutan, Jokowi mengatakan akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN supaya persoalan Myanmar ini dibahas di pertemuan tingkat tinggi ASEAN.

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar," ujarnya.

Untuk diketahui, saat ini tengah terjadi konflik di Myanmar. Hal ini merupakan buntut dari kudeta militer yang dilakukan. Ratusan korban pun telah tewas sejak kudeta.

Selanjutnya: Minta kekerasan diakhiri, Paus Fransiskus: Saya juga berlutut di jalan-jalan Myanmar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×