kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Saktinya pernyataan Anies soal PSBB Jakarta membuat pasar saham jatuh


Minggu, 13 September 2020 / 09:20 WIB
Saktinya pernyataan Anies soal PSBB Jakarta membuat pasar saham jatuh


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat bergejolak karena keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kembali PSBB Jakarta.

Hal itu terlihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) hingga 5% lebih dalam sehari, setelah pernyataan PSBB Jakarta oleh Anies.

Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat menyayangkan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memutuskan untuk menarik rem darurat berupa penerapan kembali PSBB pada pekan depan.

Ketua Banggar DPR Said Abdullah mengatakan, pernyataan Anies tersebut menimbulkan sentimen negatif yang membawa lantai bursa memerah.

Baca Juga: Orang terkaya RI, Budi Hartono surati Jokowi tolak PSBB Jakarta

"Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan bombastis, dramatis, oleh gubernur DKI Anies Baswedan sehingga menimbulkan hal yang  tidak perlu, sehingga mebakar ludes 300 triliun saham kita berguguran," ujar Said, Jumat (11/9).

Dirinya juga menganggap kalau pernyataan tersebut juga menghempas upaya yang telah dilakukan oleh otoritas terkait seperti Bank Indonesia (BI) dalam menjaga kestabilan sektor keuangan maupun nilai tukar rupiah.

"Kita khawatir, kalau upaya yang dilakukan gubernur BI akan menjadi sia-sia bagi kita semua kalau tidak ada koordinasi yang baik di semua unit," katanya.

Baca Juga: Melihat dampak PSBB Jakarta terhadap ekonomi di Ibu Kota

Ke depannya, Said melihat kalau tantangan bank sentral serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa semakin berat. Untuk itu, BI dan OJK perlu bekerja lebih keras dalam menjaga sektor keuangan.

"Kalau korporasi hancur, maka ritel akan hancur. Dan ini adalah tantangan berat OJK maupun BI," tandasnya.

Selanjutnya: Jokowi berbeda pendapat dengan Anies Baswedan soal PSBB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×