Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) hari ini menerima kunjungan jajaran direksi PT Saga Petroleum Refinery. Mereka menawarkan penjualan minyak ke pemerintah Indonesia dengan skema yang berbeda.
Menurut Direktur Saga Petroleum Tubagus Haryono, pihaknya mampu menyediakan kebutuhan minyak dalam negeri dengan harga murah. Hal itu disebabkan, penjualan minyak yang ditawarkannya akan lebih efisien.
Selama ini, pemerintah membeli minyak dengan cara membuka Letter of Credit (L/C) terlebih dahulu, lalu membayarnya, baru kemudian minyak dikirimkan. Nah, Saga Petroleum menawarkan penjualan minyak dengan skema pembayaran di akhir, bahkan setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) dikonsumsi masyarakat.
"Dengan program ini, maka harga jual bisa lebih rendah dari harga minyak pada umumnya," ujar Tubagus, Kamis (16/4) di kantor wapres, Jakarta.
Bahkan, jika terjadi kerugian nantinya dalam penyerahan barang Saga Petroleum berani menanggungnya sendiri. Pemerintah juga tidak perlun menanggung ongkos kirim minyak, yang diserahkan langsung ke kilang Pertamina di Indonesia, tanpa melalui pihak lainnya.
Selama ini, setiap minyak yang dibeli Indonesia selalu melalui beberapa pihak, misalnya Petral di Singapura. Untuk tahap pertama, Saga Petroleum menyediakan suplai minyak sekitar 3 juta barrel per bulan, secara bertahap. Semua minyak yang akan disuplai itu, akan berasal dari British Petroleum (BP).
Hanya saja, mereka tidak menyebutkan kisaran harga yang ditawarkan. Sebab, itu menjadi bagian dari negosiasi antara Saga Petroleum dengan Pemerintah. Tubagus mengklaim, skema ini sudah disetujui oleh JK. Namun dekimikian, masih perlu dibicarakan lebih lanjut bersama PT Pertamina, sebagai pihak yang akan mengeksekusi kebijakan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News