kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Tak Ada Masalah Jika Dicoret dari KTT G20 Indonesia, Namun Peringatkan Hal Ini


Rabu, 30 Maret 2022 / 04:51 WIB
Rusia Tak Ada Masalah Jika Dicoret dari KTT G20 Indonesia, Namun Peringatkan Hal Ini
ILUSTRASI. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, seandainya Rusia dikeluarkan dari G20, langkah itu tak akan menjadi bencana. REUTERS/Maxim Shemetov


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok ekonomi 20 negara (G20) yang merupakan konsekuensinya menginvasi Ukraina. Meski demikian, Pemerintah Rusia menepis ancaman Presiden Amerika Serikat Joe Biden itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, seandainya Rusia dikeluarkan dari G20, langkah itu tak akan menjadi bencana. 

"Format G20 adalah penting, tapi dalam kondisi sekarang ketika mayoritas pesertanya sedang melancarkan perang ekonomi terhadap Rusia, maka tak ada hal mengerikan yang akan terjadi," kata Dmitry Peskov kepada para wartawan pada Jumat (25/3/2022). 

Ditambahkan, dunia tidak hanya terbatas pada Amerika Serikat dan Eropa, dan dia memperkirakan upaya Washington mengucilkan Moskwa akan gagal. Penegasan Peskov disampaikan menyusul pernyataan sejumlah negara Barat untuk mengeluarkan Rusia dari G20 sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina. 

Dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin dunia di Brussels, Belgia, Kamis (24/3/2022) waktu setempat, Presiden AS Joe Biden mengatakan, Rusia harus dikeluarkan dari G20. 

Baca Juga: John Riady: Presidensi G20 Bisa Menjadi Momentum Membangun Kesehatan & Digitalisasi

"Jawaban saya adalah ya, tergantung pada G20," kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari grup tersebut, seperti dikutip Reuters. 

Biden juga mengatakan, jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak setuju dengan dikeluarkannya Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan G20 tersebut. 

Komentar ini keluar setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikatakan ingin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, yang tahun ini memimpin forum tersebut. 

Sebelumnya, pada hari yang sama, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa membiarkan Presiden Putin duduk satu meja dengan para pemimpin dunia lain adalah "satu langkah yang terlalu jauh". 

Baca Juga: AS: Rusia Harus Dikeluarkan dari Ekonomi Utama G20!

Mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyerukan kepada pemimpin negara-negara Barat untuk memboikot KTT G20 seandainya Presiden Putin hadir. AS berargumen dengan adanya serbuan ke Ukraina, maka lembaga-lembaga internasional tidak bisa bertindak sebagaimana biasanya. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×