kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rupiah Masih Melemah, Ini Kata Ekonom Danareksa


Minggu, 20 November 2022 / 19:49 WIB
Rupiah Masih Melemah, Ini Kata Ekonom Danareksa
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang pecahan Rp100.000,- di salah satu bank di Jakarta,


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih tertekan hingga akhir perdagangan pekan ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (18/11), rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 15.864 per dolar AS.

Ini melemah 0,13% dibandingkan level rupiah pada penutupan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 15.663 per dolar AS.

Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI) Rima Prama Artha melihat, pelemahan nilai tukar rupiah seiring dengan faktor eksternal yaitu kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: Investor Hiraukan Sikap Hawkish The Fed, Indeks Bursa Wall Street Menguat

“Karena suku bunga acuan The Fed terus naik, jadi ada aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari pasar keuangan dalam negeri,” terang Rima kepada Kontan.co.id, Minggu (20/11).

Sejalan, Indonesia juga kekurangan valuta asing, mengingat banyaknya devisa hasil ekspor (DHE) yang belum parkir di Indonesia. Ini karena para eksportir tergiur suku bunga yang lebih tinggi di luar.

Rima melihat, kondisi ini masih akan terjadi hingga akhir tahun 2022. Dengan demikian, dalam nilai tukar rupiah masih bergerak lebih dari Rp 15.000 per dolar AS selama beberapa waktu ke depan.

Namun, bukan hanya Indonesia yang mengalaminya. Banyak negara yang mencatat pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS yang bahkan kondisinya lebih parah dari Indonesia.

Baca Juga: Sentimen Eksternal Mendukung Dolar AS, Rupiah Berpotensi Melemah Senin (21/11)

Bila menilik data Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah sampai dengan 16 November 2022 mencatat depresiasi sebesar 8,65% ytd. Ini relatif lebih baik dibandingkan dengan negara lain di kawasan seperti Korea Selatan yang mencatat depresiasi 10,30% ytd dan Filipina yang sebesar 11,10% YtD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×