kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rumah sakit kewalahan, anggota DPR desak lakukan lockdown


Rabu, 30 Juni 2021 / 22:35 WIB
Rumah sakit kewalahan, anggota DPR desak lakukan lockdown
ILUSTRASI. Pasien Covid-19 berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut rumah sakit telah kewalahan menghadapi lonjakan kasus positif virus corona (Covid-19). Oleh karena itu perlu dilakukan kebijakan yang ketat yakni karantina wilayah atau lockdown.

"Tuntutan untuk segera lockdown saya kira sangat rasional," ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI tersebut saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (30/6).

Saleh juga menyebut opsi tersebut juga telah diminta oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).  IDI meminta Indonesia melakukan lockdown selama dua minggu.

Usulan IDI bersama para ahli tersebut harus dipertimbangkan oleh pemerintah. Hal itu dinyatakan belum telat untuk dilakukan pemerintah saat ini untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Politisi PAN: Definisi PPKM Darurat harus diperjelas

"Pemerintah tidak boleh terlambat. Keselamatan dan kesehatan warga negara harus diutamakan," terang Saleh.

Saleh sebelumnya sempat mengusulkan opsi lockdown tersebut. Meski begitu hingga saat ini ia belum mendapatkan informasi langkah itu akan diambil oleh pemerintah.

"Kami memiliki group bersama dengan Kementerian Kesehatan. Menkes termasuk anggota group tersebut. Belum ada informasi seputar lockdown," jelas Saleh.

Asal tahu saja, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Meski begitu Jokowi tak memberikan informasi waktu penerapan PPKM darurat dan bentuk pembatasannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×