Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona membuat seluruh lembaga rumah sakit mulai mempersiapkan diri, tak terkecuali rumah sakit (RS) yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Terkait dengan hal tersebut, dr. Fathema Djan Rachmat, Direktur Utama Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menyampaikan, saat ini telah ada 64 RS BUMN yang disiagakan untuk mengantisipasi penyebaran infeksi virus Korona di Indonesia.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, Makau akan menunda operasi kasino selama dua pekan
"Hal ini dapat tercapai tentunya dengan menjalin kerja sama yang baik dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan rumah sakit rujukan infeksi yang ditunjuk oleh pemerintah," ujar Fathema di dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/2).
Selain menyiagakan 64 RS, langkah lain yang dilakukan adalah membentuk tim gerak cepat untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran Novel Coronavirus di seluruh RS BUMN.
Tak hanya itu, Menteri BUMN Erick Thohir secara langsung juga mendorong RS BUMN untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas ruang isolasi bagi pasien dengan gejala penyakit yang mengarah pada gejala infeksi Novel Coronavirus.
Baca Juga: Karantina di Natuna, Kemenkes: Kalau pagi, 238 WNI dicek panasnya
Secara detail, ruang isolasi yang harus disiapkan adalah ruang isolasi dengan tekanan negatif. Kemudian, APD yang harus disiapkan antara lain gown biohazard/apron long sleeves, head cap disposable, masker n95, safety goggle, sarung tangan, dan juga sepatu boot.
Fathema juga menekankan perlu adanya edukasi terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat terkait dengan penyebaran virus ini. Hal tersebut merupakan upaya untuk meredam berita hoax yang seringkali beredar di masyarakat.
“RS BUMN yang tersebar di seluruh pelosok, nantinya akan melakukan koordinasi dengan pihak Kemenkes dan Dinas Kesehatan dari tingkat daerah hingga pusat. Selain itu juga melakukan koordinasi dengan RS yang menjadi rujukan secara nasional," kata Fathema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News