Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah akan menggelar kembali program pengampunan pajak alias Tax Amnesty Jilid III. Namun, kebijakan ini menuai kritik dari sejumlah pihak.
Managing Partner Tax RSM Indonesia, Ichwan Sukardi menilai kebijakan tersebut sangat membingungkan dan tidak adil, terutama bagi wajib pajak yang telah memenuhi kewajiban perpajakn secara tepat waktu dan sesuai aturan.
"Jadi sangat membingungkan, karena sebenarnya tax amnesty itu sudah ditutup. Jadi kalau mau dibuka lagi dari jangka waktu yang sangat dekat itu sebenarnya tidak fair untuk wajib pajak yang sudah comply," ujar Ichwan dalam acara RSM Indonesia Webinar, Senin (13/1).
Baca Juga: Ekonom Ini Sindir Sri Mulyani Soal Tax Amnesty Jilid III
Dari sisi kepatuhan, Ichwan berpendapat program pengampunan pajak tersebut justru dapat melemahkan upaya pemerintah dalam membangun budaya kepatuhan pajak. Padahal, pemerintah sudah memiliki Coretax system yang mendorong peningkatan kepatuhan wajib pajak.
"Dari sisi level of compliance ini tidak mendidik, karena itu kan kita sudah membangun satu sistem bahkan dengan adanya Coretax itu harusnya semua comply," katanya.
Menurutnya, memberikan fasilitas kepada wajib pajak yang tidak patuh, termasuk yang terlibat dalam tidak pidana perpajakan melalui tax amnesty, dapat menciptakan persepsi negatif di kalangan masyarakat.
Baca Juga: Dewan Ekonomi Nasional Buka Suara Soal Rencana Tax Amnesty Jilid III
Selanjutnya: Update Harga OPPO A60 Baru di Januari 2025, Cek Juga Spesifikasi Lengkapnya
Menarik Dibaca: 4 Penyebab Berat Badan Susah Turun Saat Diet, Sering Dilakukan Banyak Orang!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
