kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.374   -14,52   -0,17%
  • KOMPAS100 1.160   -2,23   -0,19%
  • LQ45 843   -3,48   -0,41%
  • ISSI 293   0,93   0,32%
  • IDX30 442   -3,64   -0,82%
  • IDXHIDIV20 508   -5,24   -1,02%
  • IDX80 131   -0,27   -0,21%
  • IDXV30 137   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   -1,05   -0,75%

RI tuan rumah konferensi tenaga kerja OKI


Rabu, 28 Oktober 2015 / 19:26 WIB
RI tuan rumah konferensi tenaga kerja OKI


Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 3'd Islamic Conference Labour Minister (lCLM) atau Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja Organisasi Kerjasama Islam (OKI) ke-3.

Konferensi dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari 28-30 Oktober 2015 di Jakarta.

Konferensi yang akan dipimpin langsung oleh Menaker RI, selaku tuan rumah penyelenggara ini, rencananya akan secara resmi dibuka pada tanggal 29 Oktober 2015 oleh Bapak Jusuf Kalla, Wakil Presiden Indonesia.

Konferensi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal OKI, H.E. Mr. Iyad Madani.

“Pertemuan ini merupakan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Tenaga Kerja anggota OKI yang membahas mengenai isu ketenagakerjaan yang berkembang di negara-negara anggota OKI,” kata Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri di Jakarta pada Rabu (28/10).

Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI ini didahului dengan Senior Officials Meeting (SOM) yang digelar mulai hari ini Rabu (28/10) dengan dipimpin langsung oleh Sekjen Kemnaker Abdul Wahab Bangkona.

Hingga saat ini perwakilan negara yang sudah konfirmasi hadir dalam konferensi berjumlah 32 negara anggota OKI, 2 negara observer dan 1 Subsidiary Bodies OKI.

“Isu penanganan tenaga kerja muda menjadi fokus tema dari pertemuan ini, disamping tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Meningkatnya angka pengangguran pemuda secara global dan juga di kawasan negara anggota OKI telah menjadi perhatian bersama,” kata Indah

Isu K3 di tempat kerja juga, kata Indah menjadi isu penting bagi Negara-negara OKI , mengingat K3 berdampak terhadap produktivitas tenaga kerja.

Oleh karenanya, budaya K3 di tempat kerja harus terus didorong.

Indah menjelaskan dalam pertemuan konferensi ini juga dibahas mengenai tindak lanjut Kerangka Kerja OKI di bidang ketenagakerjaan dan perlindungan sosial (OIC Framework on Labour, Employment and Social Protection).

“Kerjasama ini mencakup 6 area yaitu kerjasama di bidang ketenagakerjaan, yaitu Promosi K3, pengurangan angka pengangguran, Pengembangan kapasitas angkatan kerja, Penanganan tenaga kerja migran, Strategi pembangunan informasi pasar kerja dan Perlindungan sosial,” kata Indah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×