kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RI Berpotensi Dapat Pendanaan Transisi Energi dan Program 3 Juta Rumah dari Inggris


Jumat, 22 November 2024 / 13:17 WIB
RI Berpotensi Dapat Pendanaan Transisi Energi dan Program 3 Juta Rumah dari Inggris
ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie. Indonesia berpotensi mendapatkan pendanaan baru untuk program transisi energi dan pengadaan 3 juta rumah dari LSEG Inggris


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpotensi mendapatkan pendanaan baru untuk program transisi energi dan pengadaan 3 juta rumah dari London Stock Exchange Group plc (LSEG) Inggris

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie usai menghadiri acara "Indonesia UK Climate and Green Finance Breakfast at London Stock Exchange" di 10 Paternoster Sq. London EC4M 7LS, Inggris, Kamis (21/11) pagi waktu setempat.

"Senang sekali kembali ke London Stock Exchange di dalam (rangkaian mengikuti) Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo (di Inggris). Kami dari sektor bisnis berusaha membangun jaringan untuk bisa memanfaatkan momentum yang baik dan hubungan yang cantik antara dua negara, yaitu Indonesia dan Inggris," kata Anindya, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).

Anindya menyebut, selain membuka potensi mendapatkan pendanaan dari LSEG untuk program pemerintah transisi energi dan pembangunan rumah murah, aspek pendanaan di sektor riil juga menjadi perhatiannya untuk mendapatkan pendanaan dari LSEG. 

Baca Juga: Mendorong Pengembangan UMKM di Indonesia, Begini Langkah Garudafood

Anindya menegaskan Kadin Indonesia sendiri juga berkomitmen membidangi hal itu. Untuk itu, di tubuh Kadin Indonesia juga memiliki bidang-bidang penting yang mengurus ihwal perubahan iklim dan keuangan hijau, seperti bidang Net Zero dan Carbon Center of Excellence. 

Melalui bidang itu, Kadin Indonesia bisa menjembatani pengusaha dalam negeri baik BUMN maupun swasta untuk bekerja sama dan mendapatkan pendanaan dari LSEG. 

"Dan juga bukan saja dana seperti biasa, tetapi misalnya deviden-nya bisa merupakan bond credit (jaminan kredit) dan lain-lain," tutur dia. 

Dalam acara yang merupakan rangkaian dari London Climate Action Week itu, Anindya hadir bersama Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia/CEO Arsari Group/sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk Iklim, Lingkungan dan Energi Hashim S Djojohadikusumo, Ketua Komite Bilateral Inggris Indonesia Kadin Indonesia Michael Sampoerna, serta perwakilan dari pemerintah yaitu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, yang juga hadir sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia. Turut hadir mendampingi adalah pengusaha Indonesia Wisnu Wardhana.

Mereka disambut langsung oleh CEO LSEG Julia Hoggett, Wali Kota London Alastair John Naisbitt King DL, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey.

Baca Juga: 3 Kegiatan Ekonomi yang Dilakukan Masyarakat dan Contohnya

Selanjutnya: BNI Gandeng Batumbu untuk Perluas Akses Pembiayaan bagi UMKM

Menarik Dibaca: Kaum Mager Merapat, Ini 18 Tips Diet Tanpa Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×