kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

RI Berpotensi Dapat Pendanaan Transisi Energi dan Program 3 Juta Rumah dari Inggris


Jumat, 22 November 2024 / 13:17 WIB
RI Berpotensi Dapat Pendanaan Transisi Energi dan Program 3 Juta Rumah dari Inggris
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersama KADIN Indonesia membuka perdagangan bursa dan menghadiri pertemuan Indonesia-UK Climate and Green Finance, di London Stock Exchange, Inggris, Kamis (21/11/2024).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia berpotensi mendapatkan pendanaan baru untuk program transisi energi dan pengadaan 3 juta rumah dari London Stock Exchange Group plc (LSEG) Inggris

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Periode 2024-2029, Anindya Bakrie usai menghadiri acara "Indonesia UK Climate and Green Finance Breakfast at London Stock Exchange" di 10 Paternoster Sq. London EC4M 7LS, Inggris, Kamis (21/11) pagi waktu setempat.

"Senang sekali kembali ke London Stock Exchange di dalam (rangkaian mengikuti) Kunjungan Kenegaraan Presiden Prabowo (di Inggris). Kami dari sektor bisnis berusaha membangun jaringan untuk bisa memanfaatkan momentum yang baik dan hubungan yang cantik antara dua negara, yaitu Indonesia dan Inggris," kata Anindya, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).

Anindya menyebut, selain membuka potensi mendapatkan pendanaan dari LSEG untuk program pemerintah transisi energi dan pembangunan rumah murah, aspek pendanaan di sektor riil juga menjadi perhatiannya untuk mendapatkan pendanaan dari LSEG. 

Baca Juga: Mendorong Pengembangan UMKM di Indonesia, Begini Langkah Garudafood

Anindya menegaskan Kadin Indonesia sendiri juga berkomitmen membidangi hal itu. Untuk itu, di tubuh Kadin Indonesia juga memiliki bidang-bidang penting yang mengurus ihwal perubahan iklim dan keuangan hijau, seperti bidang Net Zero dan Carbon Center of Excellence. 

Melalui bidang itu, Kadin Indonesia bisa menjembatani pengusaha dalam negeri baik BUMN maupun swasta untuk bekerja sama dan mendapatkan pendanaan dari LSEG. 

"Dan juga bukan saja dana seperti biasa, tetapi misalnya deviden-nya bisa merupakan bond credit (jaminan kredit) dan lain-lain," tutur dia. 

Dalam acara yang merupakan rangkaian dari London Climate Action Week itu, Anindya hadir bersama Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia/CEO Arsari Group/sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk Iklim, Lingkungan dan Energi Hashim S Djojohadikusumo, Ketua Komite Bilateral Inggris Indonesia Kadin Indonesia Michael Sampoerna, serta perwakilan dari pemerintah yaitu Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P Roeslani, yang juga hadir sebagai Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia. Turut hadir mendampingi adalah pengusaha Indonesia Wisnu Wardhana.

Mereka disambut langsung oleh CEO LSEG Julia Hoggett, Wali Kota London Alastair John Naisbitt King DL, dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Dominic Jermey.

Baca Juga: 3 Kegiatan Ekonomi yang Dilakukan Masyarakat dan Contohnya

Selanjutnya: Mayoritas Saham Group Bakrie Makin Unjuk Gigi, Intip Catatan dari Analis

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis 22-24 November 2024, Keju Kraft Beli 1 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×