kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.464   -27,73   -0,37%
  • KOMPAS100 1.155   -4,66   -0,40%
  • LQ45 915   -5,46   -0,59%
  • ISSI 226   -0,25   -0,11%
  • IDX30 472   -2,72   -0,57%
  • IDXHIDIV20 568   -4,30   -0,75%
  • IDX80 132   -0,52   -0,39%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,95   -0,60%

Revisi beleid alih daya tertunda lagi


Senin, 05 November 2012 / 07:04 WIB
Revisi beleid alih daya tertunda lagi
ILUSTRASI. proyeksi pergerakan rupiah hari ini (20/8)


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar batal menerbitkan aturan baru tentang pekerja alih daya alias outsourcing. Padahal, Muhaimin menjanjikan meneken beleid bertajuk Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) tentang Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan kepada Perusahaan Lain itu, Jumat lalu (2/11).

Molornya penetapan Permenakertrans yang diharapkan bisa mengakhiri polemik outsourcing ini membuat kecewa kalangan buruh. Kaum pekerja ini menilai, pemerintah tidak tegas dan serius dalam menuntaskan problem hubungan industrial antara buruh dan pengusaha yang tensinya kian memanas akhir-akhir ini.

Mudhofir, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) mengakui, batalnya penetapan beleid oursourcing karena buruh kecewa dengan sikap pemerintah yang tidak konsisten. "Buruh kecewa bahwa draf yang disodorkan masih mencantumkan pasal dibolehkannya pekerjaan outsourcing di luar lima bidang yang sudah ditetapkan," katanya, Minggu (4/11),

Kemnakertrans pada Rabu (31/10) lalu memberikan draft peraturan outsourcing  yang akan diteken menteri, ternyata isinya masih yang lama, yakni masih ada pasal soal penambahan bidang jasa lainnya di luar lima bidang yakni cleaning service, sekuriti, katering, sopir dan jasa tambang/migas. "Padahal menteri sudah sepakat pasal ini dihilangkan," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×