kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.284   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.167   49,60   0,70%
  • KOMPAS100 1.044   9,31   0,90%
  • LQ45 802   6,64   0,83%
  • ISSI 232   1,88   0,81%
  • IDX30 416   1,98   0,48%
  • IDXHIDIV20 488   2,51   0,52%
  • IDX80 117   0,90   0,78%
  • IDXV30 120   0,09   0,08%
  • IDXQ30 134   0,68   0,51%

Rencana Pengembangan 10 wilayah Metropolitan, Pengamat: Sulit tercapai


Kamis, 08 September 2022 / 22:20 WIB
Rencana Pengembangan 10 wilayah Metropolitan, Pengamat: Sulit tercapai
ILUSTRASI. Pemerintah berencana mengembangkan 10 wilayah metropolitan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/08/2022.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mengembangkan 10 wilayah metropolitan.

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga, mengatakan pengembangan 10 wilayah metropolitan akan sulit dicapai, meski tujuan pemerintah yang baik yaitu untuk meningkatkan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antara kawasan timur dan barat.

"Tapi dalam beberapa diskusi, bahkan daerah yang akan dikembangkan wilayahnya banyak dari mereka yang belum paham dengan kebijakan ini, baik provinsi apalagi kota dan kabupaten. Itu artinya kebijakan ini masih top down dari pemerintah pusat ke daerah," terang Nirwono, Kamis Malam (8/9).

Padahal menurutnya, justru pemerintah daerah lah yang paling tahu potensi dari wilayahnya masing masing. Dengan model top down seperti ini justru akan membuat suatu wilayah tidak berkembang.

Baca Juga: Indonesia Serukan Skema Blended Finance untuk Pembiayaan SDGs di Forum G20

Selanjutnya masalah pembiayaan, dijelaskan bahwa pembiayaan juga akan menggunakan pendekatan skema blended finance ini menggunakan pembiayaan sektor swasta dan dana filantropi serta donor untuk mengurangi risiko investasi.

Namun menurutnya dengan kondisi Indonesia yang memasuki tahun politik, rasanya akan semakin sulit mencari investor karena ini terkait dengan proyek multiyears.

"Dengan pembangunan yang dilakukan pada pemerintahan sekarang, apakah ada jaminan akan terus dilanjutkan di pemerintahan selanjutnya? Hal seperti ini yang akan menjadi pertimbangan investor," tambahnya.

Selanjutnya investor juga cenderung tertarik dengan wilayah yang sudah memiliki insfrastruktur yang memadai, fasilitas lengkap, karena melihat peluang yang lebih potensial. Dan hal ini masih belum terlihat di wilayah metropolitan yang akan dikembangkan di luar jawa.

Oleh karenanya, dari beberapa wilayah yang ditawarkan mungkin hanya jawa dan bali yang menarik perhatian investor. Maka dari itu pemerintah harus bijak untuk dapat menentukan wilayah prioritas untuk dikembangkan.

"Investor akan lebih realistis dan lebih tahu wilayah mana yang lebih prospektif," tambahnya.

Baca Juga: Bappenas Dorong Skema Blended Finance untuk Kembangkan 10 Metropolitan Baru

Untuk diketahui, adapun 10 Kawasan Metropolitan prioritas di Indonesia yang segera dikembangkan yakni, Mebidangro (Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Karo), Patungraya Agung (Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir), Jabodetabekpunjur (DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur).

Kemudian, Cekungan Bandung (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi), Kedungsepur (Kab. Kendal, Kab. Demak, Kota Semarang, Ungaran Kab. Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kab. Grobogan). 

Gerbangkertosusila (Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan), Banjar Bakula (Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut), serta Sarbagita (Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan), Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar) dan Bimindo (Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×