Reporter: Indra Khairuman | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah perusahaan manufaktur dari China akan memindahkan operasional (relokasi) pabrik mereka ke Indonesia. Langkah ini diambil untuk memanfaatkan potensi pasar yang lebih besar dan biaya produksi yang lebih kompetitif.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, relokasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan investasi di dalam negeri.
Dalam acara Indonesia Economic Summit 2025 (IES 2025), Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan beberapa Kawasan ekonomi khusus untuk menarik perusahaan-perusahaan dari China.
“Beberapa Kawasan ekonomi sudah disiapkan, dan saat ini ada 22 wilayah yang siap untuk investasi,” ujar Airlangga, Selasa (18/02). Ia menambahkan bahwa beberapa Lokasi seperti Morowali, Weda Bay, Galang Batang, Kendal, dan Semarang sudah berhasil menarik perusahaan untuk pindah.
Baca Juga: Airlangga: Bank Emas Indonesia bisa Digunakan untuk Menabung Biaya Haji
Airlangga juga menekankan bahwa langkah ini bukan hanya sekedar rencana, tetapi sudah ada implementasi nyata. “Morowali sudah pindah, Weda Bay pindah, dan Kawasan lainnya juga sudah mulai beroperasi,” tambah Airlangga.
Menurut Airlangga, hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia menjadi pilihan menarik bagi investor asing. Dengan dukungan infrastruktur yang terus ditingkatkan, pemerintah optimis bahwa lebih banyak perusahaan akan mengikuti jejak tersebut.
Perpindahan lokasi manufaktur dari China ke Indonesia merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar global. Dengan adanya Kawasan ekonomi yang siap dan dukungan pemerintah, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri manufaktur di Asia Tenggara.
Selanjutnya: Sejarah THR di Indonesia, Perkembangan, Aturan Perhitungan, dan Contoh Negara Lain
Menarik Dibaca: Promo Golden Lamian Buy 1 Get 1 untuk Semua Menu Utama, Hanya 17-19 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News