kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekrutmen kader kesehatan dan relawan kebencanaan perlu lebih disiapkan


Minggu, 13 Juni 2021 / 18:32 WIB
Rekrutmen kader kesehatan dan relawan kebencanaan perlu lebih disiapkan
ILUSTRASI. Warga memakai masker melintas usai menjalankan Salat Jumat di Jakarta, Jumat (11/6).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanganan pandemi Covid-19 memerlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat. Tak hanya dari pemerintah dan tenaga kesehatan, peran relawan juga sangat signifikan dalam membantu menangani pandemi.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menjelaskan, peran relawan sangat penting dalam membantu pelayanan kesehatan, maupun pelaksanaan program-program yang dicanangkan pemerintah. Seperti sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) hingga 3T (Testing, Tracing, and Treatment).

"Misalnya dalam hal testing. Masyarakat nggak tiba-tiba mau di-testing. Tapi perlu ada advokasi, upaya persuasi, literasi, diajak hingga diantar. Termasuk tracing, hingga ke non-medis seperti hotline. Ini sangat penting (peran relawan)," kata Dicky kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/6).

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (13/6): Tambah 9.868 kasus, ingat jaga jarak

Peran relawan menjadi semakin signifikan di Indonesia lantaran jumlah tenaga kesehatan dan tenaga pendukungnya tidak sebanding proporsional dengan jumlah penduduk. Alhasil, relawan bisa menutupi kelemahan dari sisi kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia (SDM).

Meski begitu, kondisi hari ini belum juga dikatakan ideal. Apalagi jika melihat proporsionalitas antar daerah. Ketersediaan relawan di kota-kota besar cenderung bisa tercukupi dengan pola rekrutmen dan sosialisasi. Namun, tak sedikit daerah yang belum memadai.

"Apalagi terkait pelatihan, yang tentu ada, namun bisa jadi terlalu singkat. Jadi harus diperhatikan dengan seksama mengenai perekrutan dan distribusinya," sambung Dicky.

Dia menambahkan, relawan memang bisa didatangkan dari suatu daerah ke daerah lainnya. Namun, hal ini memiliki sejumlah catatan. Misalnya dari sisi penyesuaian dan juga efektivitas komunikasi dengan warga di daerah tersebut.

Oleh sebab itu, Dicky menilai program kader kesehatan perlu lebih dioptimalkan. Menurutnya, kader kesehatan akan lebih efektif dari sisi komunikasi kepada masyarakat serta bisa lebih memadai dalam rekrutmen dan kesiapannya.

Baca Juga: PERSI tekankan sinergi rumah sakit dan pemerintah jadi prioritas

"Menurut saya perlu dijadikan program yang bersinergi antara kader (kesehatan) dan relawan untuk mendukung program pemerintah. Kader kesehatan ini juga harus ditingkatkan, dilibatkan dalam perannya," imbuh Dicky.

Terlebih, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Oleh sebab itu, ibarat tentara cadangan, sambung Dicky, Indonesia juga perlu memiliki kesiapan dari sisi kader kesehatan maupun relawan medis dan kebencanaan.

"Sehingga kalau terjadi bencana atau sesuatu seperti pandemi ini kita sudah siap, harus punya seperti itu. Karena pelatihan yang diadakan saat itu juga tentu tidak begitu memadai sehingga harus terus ditingkatkan," pungkasnya.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×