Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Meskipun pemerintah berencana menggenjot rencana pinjaman luar negeri (LN) untuk proyek pembangunan nasional, namun rupanya realisasi perjanjian pinjaman atawa loan agreement hingga saat ini masih mini.
Berdasarkan realisasi daftar rencana prioritas pinjaman luar Negeri (DRPPLN) alias Green Book 2015, dari rencana total pinjaman senilai US$ 3,9 miliar untuk pembiayaan 25 proyek, baru empat proyek saja dengan nilai US$ 1,65 miliar yang telah tuntas penandatangan perjanjiannya.
Tuti Riyati, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, beberapa proyek yang telah tuntas pelaksanaan loan agreement-nya yaitu proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda senilai US$ 65 juta dan proyek pembangunan jalan Solo-Kertosono senilai US$ 200 juta. Kedua proyek tersebut akan dibiayai oleh Export Import Bank China.
Selanjutnya, proyek konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) senilai US$ 752,2 juta dan proyek interkoneksi jaringan transmisi Jawa-Sumatera line II senilai US$ 629,14 juta. Keduanya akan dibiayai oleh Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
"Beberapa proyek dalam Green Book sudah ditandatangani loan agreement, pencairannya akan sesuai dengan rencana disbursment pada masing-masing proyek," kata dia ke KONTAN, Senin (7/3).
Sayangnya, Tuti tidak menjelaskan hambatan-hambatan sehingga pelaksnaaan loan agreement tidak sesuai dengan target. Yang jelas, hingga saat ini proses negosiasi antara pemerintah dengan lembaga multilateral maupun bilateral masih berlangsung.
Bahkan, menurut Tuti, beberapa proyek lain masih masuk dalam tahap final negosiasi antara kementerian terkait dengan pihak peminjam alias lender. "Sedang proses menuju loan agreement," ujarnya.
Adapun beberapa proyek yang tahapan negosiasinya sedang berlangsung antara lain proyek penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) senilai US$ 300 juta dengan lender dari World Bank, proyek jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan tahap II senilai US$ 235 juta dengan Eximbank China, serta jalan tol Manado-Bitung senilai US$ 80 juta dari Eximbank China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News