CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Realisasi Penyaluran Tahap Pertama Bantuan Pangan Beras Capai 96%


Rabu, 17 Mei 2023 / 22:25 WIB
Realisasi Penyaluran Tahap Pertama Bantuan Pangan Beras Capai 96%
ILUSTRASI. Penyaluran tahap pertama bantuan pangan beras sampai dengan 15 Mei 2023 telah terealisasi 96% atau sebanyak 205.000 ton beras.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran tahap pertama bantuan pangan beras sampai dengan 15 Mei 2023 telah terealisasi 96% atau sebanyak 205.000 ton beras. Bantuan ini mengalir kepada 20,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Adapun untuk mendorong efektivitas pendistribusian, penyaluran tahap kedua juga sudah mulai berjalan. Penyaluran tahap kedua saat ini telah terealisasi 19%.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) atawa National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah memastikan bantuan pangan beras terdistribusi secara merata sampai ke daerah terluar Indonesia.

Menurut Arief, penyaluran bantuan pangan beras untuk 21,3 juta KPM di 38 provinsi yang dilakukan Perum Bulog sampai saat ini masih terus berjalan. Dia memastikan, pendistribusian bantuan dilakukan secara merata termasuk ke wilayah-wilayah yang dekat dengan perbatasan terluar Indonesia.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Pangan Beras Capai 81%

“Untuk sejumlah provinsi yang terletak di dekat perbatasan terluar Indonesia seperti Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan penyaluran tahap pertama sudah rampung 100%. Artinya semua KPM yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut telah menerima bantuan beras 10 kg tahap pertama,” ujar Arief dalam siaran pers, Rabu (17/5).

Adapun terdapat beberapa provinsi lainnya yang berada di wilayah Indonesia Timur segera menyusul 100% penyaluran. Di antaranya Maluku Utara tahap pertama ini telah terealisasi 95%, Papua Pegunungan telah terealisasi 79%, Papua Tengah telah terealisasi 76% dan Nusa Tenggara Timur (NTT) telah terealisasi 42%.

Khusus untuk wilayah terluar, Arief mengakui kondisinya geografis menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal tersebut sudah dimitigasi sebelumnya oleh NFA, Bulog, dan operator logistik PT Post Indonesia (Persero) dan dua mitra lainnya.

"Pendistribusian kita dorong untuk percepatan di seluruh wilayah. Kita juga minta Tim NFA secara konsisten turun memantau pendistribusian terutama di wilayah terluar, mengingat program ini sangat strategis untuk menjaga daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi sesuai arahan Bapak Presiden,” ungkap dia.

Baca Juga: Harga Pangan Dunia Naik, Pemerintah Siapkan Antisipasi

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rahmi Widiriani melakukan pemantauan langsung ke titik penyaluran, di Desa Seraya Meranu, Manggarai Barat-NTT, Senin (15/5) lalu. Dalam tinjauannya tersebut Rachmi mengatakan, penyaluran bantuan beras di desa yang terletak di Pulau Seraya Besar NTT tersebut berjalan lancar.

“Kita sudah cek langsung, pada tahap pertama, sejumlah 780 kg Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola BULOG disalurkan kepada 78 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di desa tersebut,” tuturnya.

Untuk kelancaran penyaluran bantuan di daerah yang sulit di jangkau, Rachmi menekankan pentingnya peran Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam proses penyaluran beras. Peran ini mulai dari pendataan dan penginformasian kepada KPM, hingga mendukung proses penyerahan bantuan sampai ke tangan KPM, sehingga manfaat program ini benar-benar dirasakan.

Rachmi menambahkan, dengan bantuan beras sejumlah 10 kg per bulan, diharapkan anggaran keluarga yang sebelumnya digunakan untuk membeli beras, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain dalam bentuk makanan bergizi tambahan atau untuk kegiatan produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×