Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Maman Abdurrahman mencatat hingga 25 April 2025, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 76,49 triliun atau 25,49% dari target yang tetapkan sebesar Rp 300 triliun tahun ini.
Secara datil, Maman menyebut, KUR ini telah diberikan kepada kepada 1.352.024 debitur atau 38,5% dari target, dan disalurkan ke sektor produksi sebesar Rp45,33 triliun atau 59,2% dari total penyaluran.
Maman juga menambahkan, dalam upaya mendorong peningkatan kualitas penyaluran KUR tahun 2025, Kementerian UMKM sedang menyusun Keputusan Menteri (Kepmen) terkait Tim Akselerasi Kualitas Penyaluran KUR, yang terdiri dari Deputi Bidang Usaha Mikro, Deputi Bidang Usaha Kecil, Deputi Bidang Usaha Menengah, dan Deputi Bidang Kewirausahaan.
“Nantinya untuk KUR hingga Rp100 juta akan di tangani oleh Deputi Usaha Mikro, sedangkan untuk Deputi Usaha Kecil, KUR hingga Rp500 juta dan untuk KUR Klaster Rp500 juta akan ditangani oleh Deputi Usaha Menengah,” ujar Maman dalam keterangan resminya, Sabtu (26/4).
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 42,23 Triliun hingga Kuartal I-2025
Melalui Kepmen ini, Maman mengharapkan dapat dirumuskan starategi pembinaan dan peningkatan penyaluran KUR yang berkualitas dan tepat sasaran, serta mendorong optimalisasi pemanfaatan KUR kecil dan KUR klaster agar lebih optimal.
Lebih lanjut, Kementeran UKM melalui melalui Deputi Bidang Usaha Mikro juga baru saja menandatangani Perjanjian Kerja sama Pembiayaan (PKP) KUR 2025 dengan 46 lembaga penyalur dan 2 lembaga penjamin.
Dalam perjanjian kerja sama ini, Maman meminta kepada lembaga penyalur senantiasa memperhatikan aspek kualitas dalam penyaluran KUR kepada pengusaha UMKM.
Baca Juga: PMK Sudah Terbit, Airlangga Pastikan KUR Senilai Rp 300 Triliun Siap Disalurkan
“Jadi saya meminta kepada para lembaga penyalur untuk memperhatikan aspek kualitas. Sedangkan pemerintah, guna memastikan kesiapan pengusaha UMKM untuk mengakses pembiayaan, akan memperkuat legalitas usaha mulai dari penerbitan NIB hingga sertifikasi halal,” kata Maman.
Lebih dari itu, Maman juga akan mendorong pengusaha UMKM agar terhubung ke dalam rantai pasok melalui klasterisasi dan holding UMKM, hingga perluasan pemasaran dengan cara business matching dan digitalisasi.
Pemerintah menyadari pada saat penyaluran KUR ini yang perlu didorong salah satunya adalah meningkatkan kinerja sektor produksi. Dengan begitu, harapannya ada multiplier effect secara masif dan optimal terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar nasabah KUR.
Maman juga meminta agar para penyalur KUR untuk melakukan pendampingan terhadap pengusaha UMKM hingga menerapkan digitalisasi/modernisasi dalam sistem perbankan untuk menekan Non Performing Loan (NPL).
“Dari margin atau keuntungan bisa dialokasikan sedikit untuk pendampingan, kami yakin ini bisa menekan NPL. Yang kedua, terapkan digitalisasi atau modernisasi. Jadi diharapkan target pemerintah dan perbankan bisa tercapai,” kata Maman.
Baca Juga: Masih Jauh dari Target, Realisasi KUR Capai Rp 57,51 Triliun Per Kuartal I 2025
Selanjutnya: Tokio Marine Catat Premi Asuransi Properti Rp 160,7 Miliar pada Kuartal I 2025
Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News