Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, realisasi penerimaan pajak hingga akhir tahun ini hanya akan mencapai Rp 1.350,94 triliun. Jumlah itu mencapai 94,86% dari target dalam APBN 2018 yang sebesar Rp 1.424 triliun.
Dengan demikian, realisasi penerimaan pajak tahun ini akan mencatat selisih atau shortfall sebesar Rp 73,06 triliun.
Secara terperinci, realisasi penerimaan pajak penghasilan (PPh) migas ditargetkan mencapai Rp Rp 55,4 triliun atau 145,3% dari target dan PPh nonmigas mencapai Rp 705,8 triliun atau 86,4% dari target.
Sementara realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak lainnya, masing-masing sebesar Rp 564,68 triliun atau 104,2 dari target, Rp 17,43 triliun atau 100,4% dari target, dan Rp 7,61 atau 78,6% dari target.
Meski tak mencapai sepenuhnya, Sri Mulyani memperkirakan, total pendapatan negara masih bisa melampaui target.
"Pendapatan negara kami proyeksikan akan tercapai secara penuh, meski komposisinya berbeda. Pajak mungkin lebih rendah, PNBP lebih tinggi," kata Sri Mulyani saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (17/7).
Penerimaan bea dan cukai akhir tahun ini, diperkirakan pemerintah akan mencapai Rp 197,55% atau 101,78% dari target. Sementara PNBP, diproyeksi mencapai Rp 349,16 triliun atau 126,8% dari target.
Untuk penerimaan hibah, diproyeksi mencapai Rp 5,38 triliun atau 449,8% dari target. Sehingga, total pendapatan negara akhir 2018 diperkirakan mencapai Rp 1.897,64 atau 100,2% dari target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News