kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi insentif untuk tenaga kesehatan mencapai Rp 2,44 triliun


Selasa, 17 November 2020 / 15:50 WIB
Realisasi insentif untuk tenaga kesehatan mencapai Rp 2,44 triliun
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) memberikan tepuk tangan kepada petugas medis saat Peringati Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (12/11/2020).


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis perkembangan realisasi penyaluran belanja kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional hingga 13 November 2020.

Berdasarkan paparan DJPB, penyaluran stimulus di bidang kesehatan tetap menjadi perhatian dan fokus utama pemerintah. Berikut ini adalah beberapa perkembangan realisasinya.

Pertama realisasi belanja kesehatan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) pusat mencapai Rp 2,44 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp 5,90 triliun. Insentif telah disalurkan ke 370.970 tenaga kesehatan.

Kedua, realisasi santunan kematian telah tersalurkan hingga 33 miliar atau setara  yang disalurkan ke 109 nakes.

Baca Juga: Di Lingkungan Pendidikan, Perilaku Taat 3M Belum Berubah

Kemudian ketiga yakni realisasi bantuan iuran JKN sudah disalurkan sebanyak Rp 1,92 triliun untuk 38,79 juta penerima atau sekitar 6,4% dari total pagu anggaran Rp 30 triliun.

Keempat, realisasi belanja penanganan Covid-19 lainnya pada beberapa kementerian seperti Kementerian Pertahanan, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencapai Rp 22,76 triliun atau sekitar 34,6% dari total pagu Rp 65,80 triliun.

DJPB terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Dengan demikian diharapkan penyebaran virus Covid-19 dapat terus berkurang.

Adapun, pemerintah juga telah merealisasikan program PEN sebesar Rp 386,01 triliun yang dialokasikan untuk berbagai program-program untuk menjaga perekonomian Indonesia.

“Optimisme pemulihan ekonomi di Indonesia sudah terlihat di kuartal III. Dukungan APBN akan terus bergulir hingga kuartal IV-20202,” sebagaimana dikutip dalam media sosial DJPB, Selasa (17/11).

Selanjutnya: Biaya perawatan Covid-19 RI: Termurah Rp 184 juta, termahal Rp 466 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×