kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Realisasi belanja subsidi energi 86,4%


Selasa, 16 Oktober 2012 / 20:33 WIB
Realisasi belanja subsidi energi 86,4%
ILUSTRASI. Uang rupiah.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Konsumsi energi tahun ini meningkat cukup tajam. Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, hingga 5 Oktober 2012 realisasi subsidi energi sudah mencapai 86,4% dari pagu anggarannya di APBNP 2012.

Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Agus Suprijanto mengatakan hingga 5 Oktober 2012 realisasi belanja  subsidi energi sebesar Rp 174,8 triliun. "Angka ini  setara dengan 86,4% dari pagu anggaran APBNP 2012 yang sebesar Rp 202,4 triliun," katanya Selasa (16/10).

Realisasi subsidi energi pada tahun ini sudah lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu. Per 5 Oktober 2012, realisasi belanja subsidi energi sebesar Rp 127,4 triliun atau 65% dari pagu anggarannya yang sebesar Rp 195,3 triliun.

Agus bilang, realisasi belanja subsidi energi ini bahkan sudah melebihi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) migas yang diperoleh negara. Per 5 Oktober 2012, kata Agus realisasi penerimaan PNBP migas sebesar Rp 105,2 triliun atau 53% dari target APBNP 2012 yang sebesar Rp 198,3 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi PNBP migas sebesar Rp 120,9 triliun atau 69,8% dari pagu anggarannya.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan realisasi konsumsi BBM bersubsidi sampai Agustus 2012 sudah mencapai 29,5 juta kilo liter atau 73,7% dari kuota yang sebesar 40 juta kilo liter.

Sampai akhir tahun, Bambang memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi akan mencapai 43,5 juta kilo liter atau naik 3,5 juta kilo liter dari kuota yang dipatok di APBNP 2012. Sehingga, "Total anggaran subsidi BBM diperkirakan sebesar Rp 216,774 triliun," katanya Senin (15/10).

Sementara itu, untuk subsidi listrik, sampai akhir tahun diperkirakan akan membengkak menjadi Rp 89,1 triliun. Padahal, dalam APBNP 2012 pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 64,9 triliun. Sehingga, pemerintah akan menggunakan cadangan subsidi energi sebesar Rp 23 triliun untuk menambal pembengkakan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×