Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan melaporkan realisasi belanja negara hingga Juli 2022 baru terserap Rp 1.444,8 triliun atau 46,5% dari Perpres 98/2022 yang sebesar Rp 3.106,4 triliun. Realisasi ini juga tumbuh 13,7% dari periode sama tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar Rp1.368,4 triliun.
“Dari Agustus hingga Desember kita masih akan membelanjakan sekitar 55% dari APBN. Ini kenaikan dari belanja kita harapkan mulai terjadi di semester 2,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KITA, Kamis (11/8).
Sri Mulyani memerinci, belanja negara tersebut terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang realisasinya sudah Rp 490,7 triliun atau terserap 51,9%% dari total belanja K/L.
Menurutnya belanja ini utamanya digunakan untuk belanja pegawai termasuk THR dan gaji ke 13, kegiatan operasional K/L, pengadaan peralatan/mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta penyaluran berbagai bansos dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke masyarakat.
Baca Juga: Menko Airlangga: Dana PEN Akan Berakhir di Tahun Ini
Selanjutnya, untuk belanja non K/L realisasinya sudah sebesar Rp 540,6 triliun atau sudah terserap 39,9% dari total belanja non K/L. belanja ini utamanya digunakan untuk penyaluran subsidi, kompensasi BBM dan listrik, serta pembayaran pensiun (termasuk THR dan Pensiunan ke 13) serta jaminan Kesehatan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Belanja non K/L ini adalah komponen yang sangat penting, karena dibayarkan subsidi dan kompensasi BBM. Nanti di semester 2 akan ada pembayaran yang cukup signifikan lagi,” kata Dia,
Kemudian, untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) realisasinya sudah sebesar Rp 413,6 triliun atau terserap 51,4% dari total anggaran TKDD. Bendahara keuangan negara ini mengatakan, kinerja TKDD utamanya didukung oleh kepatuhan daerah dalam menyampaikan syarat salur yang lebih baik dan penyaluran dana Bantuan Operasional Siswa (BOS regular TA 2022 tahap I.
Baca Juga: Ekonomi Tahun Ini Masih Diyakini Bisa Tumbuh 5,2%, Begini Strategi Pemerintah
Terakhir, untuk pembiayaan investasi telah terealisasi sebesar Rp triliun sampai dengan akhir Juli lalu. Pembiayaan investasi ini diberikan pada kluster infrastruktur untuk mendukung belanja modal K/L, khususnya dalam penyelesaian proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News