kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi APBN-P 2017 meningkat ketimbang 2016


Rabu, 03 Januari 2018 / 11:27 WIB
Realisasi APBN-P 2017 meningkat ketimbang 2016


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau masih ada yang di bawah target, pemerintah mengaku puas dengan realisasi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) tahun 2017. Sebab, pencapaian target-target di beleid anggaran tahun lalu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016.

Rasa puas itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan realisasi APBN-P 2017 di kantor Kementerian Keuangan, Selasa (2/1). Salah satu yang disorot adalah realisasi penerimaan perpajakan yang lebih tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir.

Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, sampai akhir tahun 2017 realisasi penerimaan perpajakan mencapai sebesar Rp 1.339,8 triliun, atau 91%. Jika tidak memperhitungkan hasil program amnesti pajak, penerimaan perpajakan 2017 tumbuh 12,6% dibanding dengan 2016. 

"Ini penerimaan tertinggi tiga tahun terakhir. Tahun 2015 hanya (tumbuh) 8,2% dan capaiannya hanya 83,3%. Tahun 2016, bahkan dengan tax amnesty, sebesar 83,5% atau tumbuh 3,6%. Bila tax amnesty dihilangkan, negatif 4,8%," jelas Sri Mulyani.

Dengan realisasi penerimaan perpajakan tersebut, maka  defisit anggaran 2017 mencapai sebesar 2,57%. Jumlah itu lebih rendah dari target dalam APBN-P 2017 yang sebesar 2,92%. Dengan realisasi itu kesehatan serta keberlanjutan fiskal dinilai masih sehat. 

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Kementerian Keuangan Yon Arsal menjelaskan, khusus penerimaan pajak (tanpa bea cukai) sampai dengan 31 Desember 2017 mencapai sebesar Rp 1.151 triliun. Jumlah itu sama dengan 89,74% dari target APBNP 2017 yang sebesar Rp 1.283,6 triliun.

Sri Mulyani menilai, pencapaian itu jadi momentum untuk memacu penerimaan pajak. "Hal ini menunjukkan penerimaan perpajakan dalam APBN dalam tren makin sehat dan menopang kita untuk menjaga APBN yang kredibel," kata Sri Mulyani.

Reformasi APBN

Sedangkan dari sisi belanja, realisasi belanja negara mencapai  93,8% dari target APBN-P 2017. Jumlah itu tumbuh 7,4% dibandingkan tahun sebelumnya.  Namun, Sri Mulyani mengakui, penggunaan dana belanja negara butuh perbaikan agar lebih optimal mendorong pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan serta pengangguran. 

Tahun 2017, realisasi belanja barang adalah yang terbesar, yakni Rp 286,7 triliun atau mencapai 96,8% dari target dalam APBN-P 2017 dengan pertumbuhan 10,5% dibandingkan tahun 2016.

Sementara itu, realisasi penyerapan belanja modal sebesar Rp 208,4 triliun atau mencapai 92,8% dari target. Angka itu tumbuh 23% dibandingkan tahun 2016. "Belanja barang 2017 lebih tinggi dibanding 2016 karena sebagian belanja sosial yang dialihkan ke belanja barang," kata Menkeu. 

Untuk belanja bantuan sosial, pemerintah telah merealisasikan sebesar 100% terhadap target APBNP 2017 atau sebesar Rp 54,6 triliun. "Hal ini mencerminkan perlindungan sosial yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat, termasuk dari bencana alam," jelas Sri Mulyani.

Walau puas, Sri Mulyani berjanji akan memacu reformasi ekonomi termasuk bidang anggaran. Reformasi itu diharapkan bisa menciptakan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan, serta menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif.

Kemkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2017 akan sebesar 5,05%. Walau di bawah target 5,3%, namun sudah naik dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2016 yang hanya 5%.

Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng mengapresiasi peningkatan realisasi APBN-P 2017. Dia berharap tahun 2018, capaian tersebut bisa lebih tinggi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×