Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Euro Bond pemerintah diprediksi akan laku keras. Lembaga pemeringkat global, Moody's Investor Service telah memberikan peringkat Baa3 (Investment Grade) untuk surat utang valas jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) pemerintah yang rencananya diterbitkan dalam denominasi Euro (Euro Bond).
Dalam keterangan resmi pada (29/6) silam, Moody's menyebut bahwa Indonesia layak menerima peringkat tersebut lantaran tingkat utang Indonesia relatif rendah. Di samping itu, Indonesia juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih sehat dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Adapun Moody’s menyatakan bahwa peringkat yang baik ini juga didorong oleh defisit fiskal yang sempit. Untuk tahun ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menargetkan defisit sebesar 2,6% dari produk domestik bruto (PDB) yang rencananya akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017.
Kepala Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan, dengan peringkat yang baik tersebut, tingkat kupon yang ditawarkan dalam penerbitan Euro Bond tahun ini diperkirakan akan turun. Dengan demikian, beban pemerintah dalam membayar imbal hasil (yield) bisa lebih ditekan.
“Setiap naik investment grade, ada potensi kupon turun 25 bps,” ucap dia.
Senada, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan kupon berpotensi turun 15-25 bps dibanding penerbitan Euro Bond tahun sebelumnya. Angka itu adalah untuk semua tenor, yaitu 7 dan 12 tahun.
“Tingkat kupon turun tapi tidak terlalu besar karena ada faktor kenaikan Fed Rate juga,” ucapnya.
Adapun Bhima memprediksi akan ada oversubscribed pada penerbitan Euro Bond nanti dengan kenaikan minimal 50% dibanding penerbitan Euro Bond sebelumnya.
“Sentimen Moody’s dan investment grade dari S&P akan mendorong investor untuk belanja obligasi global pemerintah Indonesia,” katanya.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Scenaider Siahaan sebelumnya mengatakan, apabila berjalan sesuai rencana, Euro Bond tahun ini akan diterbitkan pada bulan Juli ini, "Paling cepat Juli. Ada kemungkinan ditunda lagi kalau kas pemerintah bagus," ucapnya.
Adapun nilai yang didapat dari penerbitan surat berharga negara (SBN) berdenominasi euro ini setidaknya sama dengan perolehan tahun lalu. Sebagai gambaran, tahun 2016 lalu, pemerintah menerbitkan Euro Bond senilai 3 miliar euro.
Nominal tersebut merupakan yang terbesar daripada beberapa kali penerbitan sebelumnya yang hanya menyerap dana 1 miliar euro. Jumlah tersebut dihimpun dari dua seri surat utang yang ditawarkan dengan total penawaran masuk 8,36 miliar euro atau mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2,8 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News