kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rajut visi APEC pasca 2020, Jokowi minta komitmen kembali diperkuat


Jumat, 20 November 2020 / 22:19 WIB
Rajut visi APEC pasca 2020, Jokowi minta komitmen kembali diperkuat
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato di KTT ASEAN melalui video conference dari Istana Bogor, Kamis (12/11/2020).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo pada Jumat (20/11) malam, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (20/11).

Dalam konferensi tersebut, ada beberapa hal yang disampaikan Jokowi, salah satunya dia meminta agar APEC kembali membangun komitmen seperti yang dilakukan 1994 di Bogor dalam merajut visi APEC Pasca-2020

"Presiden secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun di masa lalu cenderung melemah," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Jumat (20/11).

Menurutnya, 2 tahun lalu KTT APEC tidak dapat mencapai kesepakatan. Karenanya, Jokowi pun menyambut baik bahwa dalam KTT kali ini  terdapat kesepakatan atas hasil pertemuan.

Baca Juga: UU Cipta Kerja dipromosikan Jokowi dalam APEC Business Council Advisory 2020

Jokowi menyoroti terobosan besar yang dilakukan APEC di tahun 1994, dimana hal tersebut masih sangat relevan sampai saat ini. Ini berkaitan dengan pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dan tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang saling menguntungkan.

Jokowi juga mengatakan APEC perlu melakukan perbaikan ekonomi, mengingat ekonomi APEC mengalami kontraksi PDB hingga 2,7% dan sebanyak 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian.

Jokowi berpendapat pentingya merajut kembali strategic trust. Visi APEC Pasca-2020 menjadi momentum untuk mempertebal strategic trust guna mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan.

Kedua, Jokowi juga menekankan pentingnya mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC. Diharapkan, pada 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya tersebut harus didorong mulai dari sekarang.

Baca Juga: Trump dan Xi akan bertemu di forum virtual Asia Pasifik

"Misalnya, perjalanan bisnis esensial harus didorong, termasuk melalui optimalisasi APEC bisnis travel card, tentunya dengan protokol kesehatan yang kuat, yang disiplin dan rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat," kata Retno.

Jokowi juga menyebut pentingnya mendorong reformasi struktural dan multilateralisme.

Sementara itu, dalam rangkaian KTT APEC tahun ini terdapat dua dokumen yang disahkan para pemimpin APEC yaitu APEC Putrajaaya vision 2040. Ini fokus empat hal yakni penguatan sistem perdagangan dan investasi, pengembangan Inovasi dan digitalisasi,  memastikan ketahanan kawasan melalui pertumbuhan yang kuat dan berkualitas di kawasan APEC, juga semangat penguatan kelembagaan APEC dan penetapan 2040 sebagai batas pencapaian visi APEC.

Baca Juga: Xi Jinping: Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju

"APEC Putrajaya vision 2040 merupakan kelanjutan dari Bogor goals yang telah mencapai tenggatnya pada tahun 2020 ini dan visi baru ini akan menjadi landasan selanjutnya kerjasama APEC untuk 20 tahun ke depan," kata Retno.

Dokumen kedua adalah Kuala Lumpur Declaration. Ini menekankan komitmen pemimpin ekonomi APEC untuk segera bekerja sama dalam penanganan pandemi, memulihkan ekonomi termasuk memanfaatkan peluang ekonomi ekonomi baru seperti ekonomi digital mendorong pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan inovatif.

Selanjutnya: Donald Trump terpapar corona buat harga minyak WTI terkoreksi dalam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×