kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Quantitative easing BI meningkatkan pertumbuhan uang kartal Juni 2020


Kamis, 30 Juli 2020 / 17:35 WIB
Quantitative easing BI meningkatkan pertumbuhan uang kartal Juni 2020
ILUSTRASI. Ekonom menilai, peningkatan uang kartal pada bulan Juni 2010 karena efek kebijakan quantitative easing BI.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan uang kartal yang beredar di masyarakat pada bulan Juni 2020 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Menurut catatan Bank Indonesia (BI), posisi uang kartal di luar bank umum dan BPR tumbuh 4,2% yoy pada Juni 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,4% yoy.

Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi, peningkatan pertumbuhan uang kartal pada bulan Juni 2020 lebih disebabkan quantitative easing (QE) yang dilakukan oleh bank sentral di tahun ini.

Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian tumbuh melambat pada Juni 2020

"Injeksi likuiditas ini berkaitan dengan stimulus dari sisi moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah wabah Covid-19 dan bahkan sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu, bukan tiba-tiba terjadi di Juni," kata Eric kepada Kontan.co.id, Kamis (30/7).

Eric menyoroti jumlah uang kartal yang beredar pada bulan Juni 2020. Berdasarkan data bank sentral, jumlah uang kartal pada bulan laporan sebesar Rp 651,8 triliun atau lebih kecil dibandingkan posisi bulan Mei 2020 yang sebesar Rp 685,0 triliun.

Penurunan ini juga seiring dengan penurunan jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2). M1 pada Juni 2020 sebesar Rp 1.637,8 triliun atau menurun dari Rp 1.653,6 triliun pada Mei 2020. Demikian dengan M2 Juni 2020 sebesar Rp 6.393,7 trililun atau lebih kecil dari Rp 6.48,2 triliun pada Mei 2020.

"Penurunan jumlah M2, M1, dan bahkan M0 bila dibandingkan dengan Mei 2020 menunjukkan kalau ada absorbsi likuiditas setelah Lebaran," tandasnya. 

Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian naik 10% pada Mei 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×