Purbaya Sambangi Kementerian PKP, Soroti Penyerapan Rumah Subsidi

Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bakal turut mengawasi penyerapan rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Hal tersebut disampaikannya saat mendatangi kantor Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

Purbaya mengungkapkan, pihaknya tidak segan-segan untuk memindahkan alokasi anggaran rumah subsidi bila penyaluran mengalami masalah.

Baca Juga: Kementerian PKP Lapor Rumah Subsidi Tersalur Capai 178.000 Unit per 22 September 2025

“Menurut beliau (Menteri PKP, Maruarar Sirait) target 350.000 tahun ini untuk FLPP bisa tercapai, dan dia sudah punya tuh setiap bulan bagaimana penyerapannya. Tapi saya akan lihat akhir bulan seperti apa. Nanti kalau bagus, ya kita gak pindahin uangnya, tapi kalau ada masalah ya kita pindahin tempat lain dulu,” ujarnya.

Namun, Purbaya menuturkan, pihaknya optimis penyaluran kuota FLPP bisa disalurkan secara maksimal oleh Kementerian PKP hingga akhir tahun nanti. Menurutnya, Kementerian telah memiliki strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Baca Juga: Menteri PKP Maruarar Sirait Sebut Presiden Akan Resmikan 25.000 Perumahan Subsidi

“Saya sudah melihat cara mengatasi masalah tadi, kurangnya di mana, yang terhalang di mana jadi biar bisa diselesaikan dengan cepat,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan bahwa pihaknya optimis penyerapan rumah subsidi telah berjalan dengan baik, bahkan ia menjanjikan hingga akhir tahun nanti bisa nyaris sempurna.

“Saya sudah laporkan penyerapannya, saya janjikan penyerapan kami di Desember akhir paling tidak 96% itu akan tercapai,” katanya Ara di lokasi yang sama.

Baca Juga: Kementerian PKP Targetkan KUR Perumahan Mulai Tersalur Bulan Ini

Selanjutnya: Dana Pemda Mengendap di Perbankan Masih Tinggi, Kemenkeu Imbau Percepat Belanja

Menarik Dibaca: Pasar Hindari Risiko, Harga Emas Mencapai Puncak Tertinggi Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News