kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PUPR gelontorkan Rp 187,5 M restorasi 7 danau


Senin, 16 Oktober 2017 / 23:14 WIB
 PUPR gelontorkan Rp 187,5 M restorasi 7 danau


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danau Rawa Pening, Di Kabupaten Semarang akan jadi salah satu dari tujuh danau prioritas yang akan direstorasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dari keterangan pers yang Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Cipta Karya akan mengalokasikan Rp 187,5 miliar dengan anggaran 2017 sebesar Rp 4,2 miliar.

"Penanganan danau dilakukan dengan serius, karena memberikan manfaat yang sangat besar. Biaya penanganannya lebih murah dibandingkan pembangunan bendungan baru,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (15/10) di Semarang.

Danau Rawa Pening merupakan salah satu dari tujuh danau prioritas yang dilakukan restorasi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana, Ditjen Sumberdaya Air, dengan alokasi anggaran Rp 187,5 miliar dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 4,2 miliar.

Dalam kurun 15 tahun terakhir, luas Danau Rawa Pening sendiri terus mengalami penyusutan hingga 30%. Dari awalnya memiliki luas 2.670 hektar kini tinggal 820 hektar.

Hal ini terjadi akibat perubahan tata guna lahan pada hulu daerah tangkapan air serta pada badan danau sendiri. Meningkatnya jumlah dan luasan tanaman gulma seperti eceng gondok memberikan tambahan tekanan sedimentasi dan pencemaran.

Bahkan pada tahun 2016 menutup hampir 47% dari luasan danau sehingga terjadi pendangkalan yang serius. Pencemaran danau juga disumbang dari limbah deterjen, limbah ternak, dan limbah budidaya ikan yang berasal dari 600 unit keramba ikan.

“Dari sisi peralatan, bulan ini kami akan menambah jumlah alat berat dengan empat buah alat baru sehingga nantinya jadi enam unit. Kapasitas pembersihan eceng gondok akan bertambah dua sampai tiga kali lipat,” lanjut Basuki.

Selaim soal alam, penyusutan Danau Rawa Pening, dilanjutkan Basuki juga disebabkan lantaran tiadanya koordinasi tata kelola dari berbagai pihak. Bahkan hal ini tak hanya terjadi bagi danau, melainkan juga bagi pengelolaan situ, embunh, dan waduk.

"Perlu kerjasama semua pihak untuk bisa merawat Danau Rawapening yang indah ini agar lestari. Masyarakat juga harus kooperatif dalam penataan keramba," tambah Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×